Industri asuransi di Indonesia terus mengalami pergeseran, dengan produk asuransi yang terkait dengan investasi (PAYDI) atau unit link mengalami kontraksi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi untuk melakukan perbaikan proses pada pemasaran, pengelolaan kewajiban, dan pengelolaan dana Produk PAYDI. Di sisi lain, terjadi peningkatan permintaan terhadap produk asuransi tradisional yang fokus pada asuransi endowment (asuransi jiwa dwiguna).

Memperkuat Penetrasi Produk Unit Link Melalui Edukasi dan Inovasi

Meningkatkan Literasi dan Edukasi Produk Unit Link

Ade Bungsu, Direktur, Chief Syariah & Business Development Officer FWD Insurance, menekankan pentingnya upaya meningkatkan penetrasi produk unit link melalui edukasi dan literasi. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat dan fitur dari produk unit link. Oleh karena itu, perusahaan asuransi perlu melakukan kampanye edukasi yang komprehensif untuk meningkatkan pemahaman konsumen terhadap produk unit link.Kampanye edukasi dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, website perusahaan, dan kolaborasi dengan agen asuransi. Selain itu, perusahaan juga dapat menggelar acara-acara edukasi dan seminar untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat memahami manfaat dan fitur produk unit link, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih informed.

Inovasi Produk Unit Link yang Sesuai Kebutuhan Nasabah

Di samping upaya edukasi, Ade juga menekankan pentingnya peningkatan layanan dan inovasi produk asuransi unit link. Menurutnya, industri asuransi harus terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk unit link yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah.Inovasi dapat dilakukan dengan memperhatikan tren dan preferensi pasar. Misalnya, mengembangkan produk unit link yang lebih fleksibel, dengan opsi pembayaran premi yang lebih beragam, atau fitur-fitur tambahan yang dapat menarik minat konsumen. Selain itu, perusahaan juga dapat mengembangkan produk unit link yang terintegrasi dengan layanan digital, seperti aplikasi mobile, untuk memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi nasabah.Dengan kombinasi edukasi yang efektif dan inovasi produk yang sesuai kebutuhan, diharapkan dapat mendorong peningkatan penetrasi produk unit link di pasar asuransi Indonesia.

Menyeimbangkan Portofolio Produk Asuransi

Meskipun upaya untuk meningkatkan penetrasi produk unit link penting, Ade juga menekankan perlunya menyeimbangkan portofolio produk asuransi. Menurutnya, tren peningkatan permintaan terhadap produk asuransi tradisional, seperti asuransi endowment, juga harus menjadi perhatian perusahaan asuransi.Perusahaan asuransi perlu mengembangkan strategi yang dapat mengakomodasi kebutuhan konsumen yang beragam. Selain memperkuat produk unit link, perusahaan juga harus terus memperkuat produk asuransi tradisional, seperti asuransi endowment, untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih menyukai produk dengan manfaat perlindungan yang lebih jelas.Dengan menyeimbangkan portofolio produk, perusahaan asuransi dapat memastikan bahwa mereka dapat melayani berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan yang beragam dari para nasabah.

Peran Regulator dalam Mendorong Pertumbuhan Industri Asuransi

Selain upaya yang dilakukan oleh perusahaan asuransi, peran regulator juga menjadi penting dalam mendorong pertumbuhan industri asuransi di Indonesia. OJK, sebagai otoritas pengawas, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif bagi perkembangan industri.OJK dapat berperan dalam menyusun kebijakan dan peraturan yang dapat mendukung inovasi produk asuransi, termasuk produk unit link. Selain itu, OJK juga dapat mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, sehingga pemahaman terhadap produk asuransi, termasuk unit link, dapat meningkat.Dengan kolaborasi yang baik antara perusahaan asuransi dan regulator, diharapkan industri asuransi di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang, serta dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.