Pasar
Tiga Sosok Penagih Utang Paling Ditakuti di Indonesia: Kisah Kelam di Balik Bisnis Penagihan Utang
2024-11-02
Masyarakat Indonesia semakin akrab dengan kehadiran debt collector atau penyedia jasa penagih utang. Kemudahan akses masyarakat untuk mendapatkan pinjaman, baik melalui jalur legal maupun ilegal, telah menyebabkan bisnis penagihan utang semakin marak. Sayangnya, tidak jarang para debt collector melakukan tindakan yang tidak etis dalam menjalankan profesinya. Bahkan, ada tiga sosok debt collector yang dianggap sebagai yang paling ditakuti di Indonesia.

Awal Mula Kemunculan Tiga Sosok Penagih Utang Paling Ditakuti

Tiga sosok penagih utang yang paling ditakuti di Indonesia adalah John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji. Mereka masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam hal tidak memiliki keahlian khusus untuk bertahan hidup di Jakarta selain keberanian.John Kei tiba di Jakarta pada tahun 1992, setelah terancam dipenjara oleh polisi di Maluku dan Surabaya. Sementara itu, Basri Sangaji datang ke Jakarta untuk mencoba peruntungannya. Lain halnya dengan Hercules, yang dibawa oleh tentara ke ibukota karena pernah menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) Kopassus di Timor Timur.Awalnya, mereka hanya seorang diri, namun perlahan-lahan membentuk kelompok tersendiri yang beranggotakan orang-orang dari kampung halaman masing-masing. Orang-orang yang berasal dari Ambon biasanya bergabung di bawah kelompok John Kei dan Basri Sangaji, sedangkan yang berasal dari Timor bergabung di bawah Hercules.

Bisnis Penagihan Utang yang Semakin Marak

Seiring dengan tumbuhnya sektor keuangan dan perbankan swasta, anggota kelompok pimpinan John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji mulai beralih profesi menjadi debt collector atau penagih utang. Hal ini semakin marak ketika terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyak bank pailit dan meninggalkan kredit macet.Selain itu, jasa mereka juga digunakan untuk menjaga tanah di Jakarta yang pada saat itu masih semrawut dengan banyaknya kepemilikan ganda. Banyak penduduk yang memanfaatkan jasa dari orang Timur untuk menjaga lahannya.Maraknya penggunaan kelompok mereka oleh perusahaan-perusahaan besar membuat nama ketiganya kian jaya dan kesohor. Sejak saat itulah mereka kemudian dikenal sebagai 'Raja' debt collector di Indonesia.

Persaingan dan Konflik Antar Kelompok

Besarnya nama ketiganya di bisnis penagihan utang juga menciptakan gurita bisnis. Tidak jarang pula ketiganya bersaing untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Geng Hercules pernah terlibat perkelahian dan bentrokan dengan pemerintah, termasuk kelompok dari Geng Basri Sangaji pada tahun 2002. Bahkan, Hercules pernah menjadi tersangka pembunuhan Basri.Begitu pula dengan John Kei, yang juga pernah didakwa pembunuhan. Meski para bosnya sudah tiada dan dipenjara, perselisihan antara kelompok mereka dengan etnis lain berakar kuat. Begitu juga dengan profesi debt collector yang makin identik dengan kelompok dari Indonesia Timur.

Kebesaran Nama Tiga Sosok Penagih Utang Paling Ditakuti

Kebesaran nama John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji di bisnis penagihan utang tak tergantikan hingga kini. Saat ini, John Kei sedang berada di balik jeruji besi untuk kesekian kalinya dalam kasus penyerangan terhadap saudaranya di Tangerang. Sementara itu, Hercules dikabarkan telah bertobat dan menjalani hidup sebagai pengusaha biasa.Meskipun para bosnya sudah tidak lagi aktif, namun pengaruh dan reputasi mereka masih sangat kuat di kalangan debt collector di Indonesia. Profesi ini masih identik dengan kelompok-kelompok dari Indonesia Timur, yang dianggap memiliki keberanian dan kekuatan untuk menjalankan bisnis penagihan utang yang seringkali tidak etis.
more stories
See more