Pasar
Grup Djarum Berkabaran Berita Akuisisi Bakmi GM Rp2,1 Triliun
2024-12-10
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sebuah peristiwa yang menarik, Grup Djarum telah membuka suara terkait kabar tentang mengakuisisi perusahaan pengelola Bakmi GM, yaitu PT Griya Miesejati. Informasi yang beredar menunjukkan bahwa perusahaan restoran bakmi terkemuka di Indonesia ini sedang mempertimbangkan tindakan penjualan strategis dengan menjual saham seharga Rp2,1 triliun rupiah. Namun, Corporate Communications Manager PT Djarum, Budi Darmawan, tidak memberikan konfirmasi atau menolak kabar tersebut. Ia mengingatkan agar lebih baik mengkonfirmasi ke pihak PT Griya MieSejati. "Mengenai Bakmi, hal tersebut silakan ditanyakan ke Bakmi GM," kata Budi saat dihubungi CNBC Indonesia pada Selasa (10/12/2024).Perusahaan Djarum dan Usaha Rakyat
Grup Djarum merupakan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Mereka dipimpin oleh kakak-adik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Sebagai informasi, Grup Djarum mulai melebarkan sayap tahun 1972 dengan melakukan ekspor dan mulai produksi menggunakan mesin pada 1981 hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di tanah air. Beberapa produk Djarum yang sangat dikenal masyarakat seperti Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, hingga Djarum Black. Namun, sumber kekayaan Grup Djarum tidak hanya berasal dari rokok.Diversifikasi dan Bisnis Makanan
Terkait upaya PT Djarum untuk mendiversifikasi dan merambah ke bisnis makanan, Budi mengatakan pihaknya belum memiliki rencana secara khusus. "Untuk ekspansi belum," ujarnya. Meskipun demikian, perjalanan bisnis Grup Djarum tidak hanya terfokus pada rokok. Mereka juga memiliki investasi di berbagai sektor, seperti di sektor telekomunikasi melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Melalui PT Sapta Adhikari Investama yang dimiliki oleh keluarga Hartono, mereka memiliki kepemilikan saham TOWR sebesar 54,42% dan menjadi pengendali utama. Selain itu, PT Dwimuria Investama Andalan yang dimiliki oleh keluarga Hartono juga memiliki porsi sebesar 5% di saham TOWR hingga 30 April 2024.Kontribusi Kekayaan dari Investasi
Kontribusi kekayaan Duo Hartono dari investasi juga sangat signifikan. Melalui PT Global Investama Andalan (GIA), keluarga Hartono memiliki kepemilikan saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) sebesar 80,49% per 30 April 2024. Ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan dan kebijakan investasi keluarga Hartono di berbagai sektor.Dalam keseluruhan, Grup Djarum memiliki peran yang penting di berbagai sektor, baik dalam bidang rokok maupun bisnis lainnya. Perkembangan seperti pengakuisisi PT Griya Miesejati dan diversifikasi bisnis menjadi bagian penting dari perjalanan mereka di dunia bisnis Indonesia.