Pasar
Rupiah Stagnan di Rp15.860, Dolar Tidak Bergeming
2024-12-10
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal sesi pembukaan Selasa (1/12/2024), rupiah sempat menguat tetapi akhirnya ditutup stagnan. Hal ini terjadi di tengah aktivitas penjualan ritel Indonesia yang tumbuh lebih lambat dari bulan sebelumnya atau November 2024.
Pergerakan Rupiah dan Dampak pada Penjualan Ritel
Perubahan Nilai Tukar Rupiah
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Selasa (10/12/2024), rupiah stagnan di level Rp15.860/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.882/US$ hingga Rp15.835/US$. Seiring dengan pergerakan rupiah hari ini (9/12/2024), Indeks Dolar AS (DXY) menguat tipis sebesar 0,03% tepat pukul 15.00 di posisi 106,18.Aktivitas Penjualan Ritel Indonesia
Pergerakan nilai tukar garuda kali ini didorong oleh rilis data domestik. Tercatat untuk periode Oktober 2024 data penjualan ritel Indonesia tumbuh hingga 1,5%. Sebelumnya, penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 4,8% (yoy) pada September 2024, melambat dibandingkan dengan kenaikan 5,8% pada bulan sebelumnya. Hal ini menandai bulan keenam berturut-turut ekspansi dalam omzet ritel tetapi laju paling lambat sejak Januari, mencerminkan daya beli masyarakat yang masih tertahan. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan penjualan makanan yang hanya naik 3,3% dari 6,9% pada September, sementara penjualan di sektor informasi dan komunikasi mencatat penurunan lebih tajam sebesar -25,1%.Bahan Bakar dan Suku Cadang Otomotif
Di sisi lain, bahan bakar dan suku cadang otomotif mencatat peningkatan, masing-masing sebesar 9,3% dan 8,8%. Untuk November, proyeksi pertumbuhan ritel diperkirakan membaik menjadi 1,7%.CNBC INDONESIA RESEARCH(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Ambruk Hingga Rupiah Nyaris Tembus Rp 16.000/USDNext ArticleRI Diramal Surplus Dagang, Dolar AS Turun ke Rp 16.130