Dalam sebuah pernyataan yang penuh emosi, seorang ayah menegaskan komitmennya untuk meneruskan cinta tanpa syarat yang dimiliki oleh mendiang suaminya. Melalui surat terbuka, sosok tersebut mengungkapkan niatnya untuk memenuhi janji yang telah dibuat dengan almarhum, sambil berkomitmen untuk merawat dan menghargai putri kecil mereka.
Pada hari-hari yang penuh kedalaman emosional, di tengah duka yang melanda keluarga, muncul sebuah surat terbuka yang ditulis oleh Vincent Verhaag. Dalam tulisan tersebut, ia menyuarakan tekadnya untuk melanjutkan warisan cinta yang tak terbatas dari mendiang pasangannya, Hardy Iskandar, kepada putri mereka yang bernama @inijedar. Vincent dengan tegas menyatakan bahwa ia akan selalu menjaga dan merawat anak tersebut dengan penuh kasih sayang, serta menghargai setiap momen yang pernah diberikan oleh Hardy kepada putrinya. Surat ini menjadi bukti nyata tentang bagaimana cinta dapat bertahan melewati batasan waktu dan ruang.
Sebagai pembaca, kita dipaksa untuk merenungkan arti sejati dari komitmen dan cinta. Kisah ini mengajarkan kita bahwa cinta yang tulus tidak hanya terikat pada kehidupan fisik seseorang, tetapi juga dapat diteruskan melalui perbuatan dan kata-kata yang penuh makna. Vincent Verhaag menunjukkan kepada kita bahwa janji yang dibuat dengan sepenuh hati harus dipenuhi, bahkan ketika orang yang membuat janji tersebut sudah tidak lagi bersama kita.