Pemotongan anggaran sebesar Rp8 triliun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak akan memengaruhi program-program pendidikan penting seperti BOS dan PIP. Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional kementerian, termasuk pengelolaan anggaran yang lebih sederhana. Meski ada pemotongan, anggaran untuk pendidikan tetap terjaga dan fokus pada manfaat langsung bagi siswa dan masyarakat.
Meskipun ada pemotongan anggaran, Menteri Abdul Mu’ti menjamin bahwa program-program pendidikan inti seperti Program Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) tidak akan terpengaruh. Langkah ini merupakan bagian dari upaya efisiensi yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo untuk memastikan alokasi dana yang lebih bijaksana dan efektif. Dengan demikian, seluruh siswa di Indonesia dapat terus mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan untuk pendidikan mereka.
Berdasarkan penjelasan Menteri, meski anggaran dikurangi, program-program pendidikan tetap mendapat prioritas utama. Ini berarti bahwa dana untuk kebutuhan operasional sekolah dan bantuan pendidikan bagi siswa tidak akan dipotong. Langkah ini juga mencakup pengawasan ketat terhadap penggunaan dana untuk memastikan bahwa setiap rupiah digunakan dengan bijaksana. Tujuan akhirnya adalah untuk mempertahankan kualitas pendidikan tanpa mengorbankan aspek-aspek penting lainnya.
Dalam rangka mencapai efisiensi, berbagai aspek operasional di Kemendikbud juga akan dioptimalkan. Ini termasuk perjalanan dinas, rapat, dan penyelenggaraan acara. Semua pejabat kementerian, termasuk menteri, akan menggunakan moda transportasi ekonomis dan menginap di fasilitas guest house yang tersedia. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya operasional tanpa mengurangi efektivitas kerja.
Menteri Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa efisiensi ini bukan hanya tentang mengurangi biaya, tetapi juga tentang membuat kementerian lebih fokus pada program-program yang memberikan manfaat langsung kepada siswa dan masyarakat. Misalnya, perjalanan dinas yang dilakukan akan lebih selektif dan ditujukan untuk tujuan yang benar-benar penting. Selain itu, penggunaan fasilitas guest house akan membantu menghemat biaya penginapan. Langkah-langkah ini diharapkan akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih hemat dan produktif, sehingga kementerian dapat lebih berkonsentrasi pada pencapaian tujuan-tujuan strategisnya.