Sebuah insiden tragis terjadi di proyek pembangunan rumah sakit di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tiga pekerja meninggal dunia dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka setelah jatuh dari ketinggian lima lantai pada Sabtu pagi. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan kerja dan kapasitas peralatan yang digunakan dalam proyek tersebut.
Insiden ini terjadi saat para pekerja sedang melakukan aktivitas rutin mereka di proyek pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah. Menurut saksi mata, sebanyak tiga belas pekerja turun menggunakan crane yang ternyata tidak mampu menahan beban berlebih. Akibatnya, tali crane putus, menyebabkan jatuhnya semua pekerja tersebut.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul tujuh pagi, tepat ketika pekerjaan dimulai. Crane yang biasanya digunakan untuk membawa material bangunan tampaknya telah dipakai secara tidak tepat dengan memuat jumlah orang yang melebihi kapasitas amannya. Dalam situasi normal, crane tersebut hanya dirancang untuk mengangkut dua ton beban. Namun, pada hari itu, crane tersebut diberi beban yang jauh lebih besar. Ini mengakibatkan putusnya tali crane, yang kemudian menyebabkan para pekerja jatuh dari ketinggian lima lantai. Konsekuensinya, tiga pekerja meninggal di tempat, sementara sisanya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Setelah insiden, petugas kepolisian dari Polres Blora langsung mendatangi lokasi untuk melakukan investigasi awal. Selain itu, pekerjaan di proyek tersebut ditangguhkan sementara hingga proses penyelidikan selesai. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa penyebab pasti insiden dapat ditentukan dan langkah-langkah preventif dapat diterapkan.
Saat ini, tim penyidik sedang melakukan analisis mendalam terhadap kondisi crane dan prosedur operasional yang digunakan oleh kontraktor. Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang, ada spekulasi bahwa pelanggaran protokol keselamatan kerja mungkin menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini. Selain itu, manajemen proyek juga telah memberikan dukungan kepada keluarga korban dan memastikan bahwa semua korban mendapatkan perawatan medis yang tepat. Sampai hasil penyelidikan final, proyek ini akan tetap berhenti untuk memeriksa ulang standar keselamatan yang ada.