Pada tahun 2024, industri film China mencapai puncaknya dengan sejumlah produksi yang memukau penonton. Berbagai karya berkualitas tinggi berhasil menarik perhatian masyarakat luas, baik melalui cerita-cerita inspiratif maupun humor yang meringankan beban hidup. Industri ini mencatat pendapatan box office sebesar 42,5 miliar yuan, atau setara dengan 5,82 miliar dolar AS. Beberapa judul yang mendapat sorotan termasuk "Her Story," "Like a Rolling Stone," dan "The Last Dance." Setiap film memiliki pesan unik tentang kekuatan wanita, pencarian jati diri, serta refleksi mendalam tentang kehidupan modern.
Beragam tema diangkat dalam film-film terlaris ini, mulai dari tantangan gender hingga eksplorasi identitas diri. Salah satu yang mencolok adalah "Like a Rolling Stone," yang mengisahkan perjalanan seorang wanita paruh baya yang meninggalkan rutinitasnya untuk mencari makna baru dalam hidup. Disutradarai oleh Yin Lichuan, film ini berdasarkan pengalaman nyata Su Min, seorang ibu rumah tangga yang melakukan perjalanan empat tahun melintasi Tiongkok pada usia 56 tahun. Melalui karakter Yong Mei, penonton diajak merenungkan ketidaksetaraan gender yang sering kali tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, "Gold or Shit" menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang kompleksitas kehidupan modern. Disutradarai oleh Long Fei dan dibintangi Hu Ge serta Gao Yuanyuan, film ini menggabungkan elemen komedi dan introspeksi untuk membahas isu-isu berat seperti kematian dan tekanan sosial. Cerita ini mengikuti perjalanan seorang pemuda yang pulang ke desanya setelah mengalami kegagalan di Beijing. Penulis skenario Huang Jia berhasil menyentuh hati penonton dengan naskah yang mengajak mereka untuk mengikuti kata hati sendiri, menyoroti pentingnya kebebasan batin.
Film dokumenter "The Sinking of the Lisbon Maru" juga menjadi sorotan dengan narasi historisnya tentang insiden Perang Dunia II yang hampir terlupakan. Disutradarai oleh Fang Li, film ini mengungkap tragedi tenggelamnya kapal Jepang yang mengangkut tawanan perang Inggris pada tahun 1942. Meskipun mengandung kisah tragis, film ini juga merayakan keberanian 255 nelayan Tiongkok yang berani menyelamatkan ratusan tawanan. Upaya Fang selama delapan tahun untuk mengungkap peristiwa ini menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian sejarah yang sering terabaikan.
Sinematografi China semakin menunjukkan kedewasaannya melalui film-film seperti "Her Story," yang ditulis dan disutradarai oleh Shao Yihui. Drama komedi romantis ini membawa penonton ke Shanghai, mengisahkan tiga wanita dengan latar belakang berbeda yang saling terhubung. Dengan sentuhan humor ringan, film ini menggambarkan dinamika kehidupan profesional, emosional, dan keluarga para wanita kontemporer. Penggambaran karakter laki-laki yang nuansa membuat dialog gender lebih inklusif, menjadikan "Her Story" sebagai jawaban sinema China untuk fenomena "Barbie."
Dengan variasi tema dan pendekatan artistik yang beragam, film-film terlaris tahun 2024 membuktikan bahwa industri sinema China telah berkembang pesat. Mereka tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mendorong penonton untuk berpikir dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang sering kali diabaikan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sinema China telah mencapai titik di mana ia dapat berbicara kepada audiens global dengan suara yang kuat dan relevan.