Berita
Kekuatan Pertahanan Kapitan Pattimura di Saparua Menundukkan Belanda
2025-01-27

Pada tahun 1817, pasukan pemberontak di Maluku Tengah berhasil menggagalkan serangan militer Belanda. Di bawah kepemimpinan Thomas Matulessy atau dikenal sebagai Kapitan Pattimura, penduduk setempat membangun sistem pertahanan yang kokoh dan efektif. Serangan Belanda ke Pulau Saparua pada bulan Juli 1817 berakhir dengan kegagalan total, menyebabkan mereka terpaksa berunding untuk mengakhiri konflik.

Perlawanan Berani di Saparua

Di tengah-tengah sejarah perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan, cerita dari Pulau Saparua menonjol sebagai contoh perjuangan heroik. Pada musim panas tahun 1817, ketika kapal-kapal perang Belanda mendekati wilayah utara Pulau Saparua, mereka tak menduga akan menghadapi pertahanan yang begitu kuat. Kapitan Pattimura, pemimpin lokal yang bijaksana, telah mempersiapkan penduduk desa sejak Mei tahun yang sama. Mereka membangun benteng-benteng sederhana hingga kompleks, menggunakan batu karang dan batu masif, menciptakan lapisan perlindungan yang tak dapat ditembus oleh meriam musuh.

Sistem pertahanan ini tidak hanya melindungi desa-desa tetapi juga menjadi simbol semangat perlawanan. Benteng-benteng tersebut dirancang dengan pintar, memiliki jalur serangan yang memungkinkan pasukan lokal untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Ketika Kapten Luitenat Groot memimpin ekspedisi Belanda, ia kaget menemui perlawanan yang sangat tangguh. Akhirnya, setelah beberapa kali percobaan gagal, Belanda meminta gencatan senjata dan berusaha bernegosiasi dengan Kapitan Pattimura. Namun, permintaan Pattimura agar ada pejabat dari Batavia yang hadir dalam perundingan tidak dipenuhi, sehingga negosiasi tidak mencapai hasil yang memuaskan.

Dari perspektif sejarawan, cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya persiapan dan strategi dalam menghadapi tantangan. Peristiwa di Saparua membuktikan bahwa kekuatan nyata terletak pada persatuan dan ketahanan masyarakat. Inspirasi dari perjuangan ini masih relevan hingga hari ini, mengajarkan kita untuk selalu siap menghadapi segala rintangan dengan keberanian dan kecerdikan.

More Stories
see more