Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menekankan peran penting pondok pesantren dan para kiai dalam pembangunan bangsa. Beliau mengungkapkan bahwa pesantren telah melahirkan banyak tokoh nasional dan internasional yang berpengaruh. Selain itu, Menteri juga menyoroti makna mendalam dari peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, yang disebut sebagai proses pensucian diri. Dalam kesempatan ini, beliau mengajak masyarakat untuk memahami hikmah di balik kekecewaan dan musibah, serta menjalani hidup dengan rasa syukur dan sabar.
Pada sebuah acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Mardhotillah, Pekayon, Jakarta Timur, pada hari Minggu (26/1/2025), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pujian atas kontribusi pesantren dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, pesantren telah menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak alumni berkualitas tetapi juga membangun karakter dan integritas. Di tengah-tengah suasana yang penuh kekhusyukan, beliau menegaskan pentingnya pengembangan pesantren agar terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Berbicara tentang Isra Mikraj, Menteri menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bukan hanya sebatas cerita historis, melainkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Perjalanan tersebut mengajarkan kita tentang proses pensucian diri, baik secara fisik maupun spiritual. Beliau menekankan bahwa tasbih atau penyucian diri bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mencakup pemurnian pikiran dan jiwa dari segala sesuatu yang negatif. Misalnya, ketika seseorang merasa kecewa, hal tersebut seharusnya dijadikan peluang untuk introspeksi dan peningkatan diri.
Nasaruddin Umar juga mengingatkan bahwa setiap orang harus mampu mensyukuri musibah dan ujian yang datang, karena semua itu adalah bagian dari proses pencapaian kesempurnaan. Beliau mengajak masyarakat untuk lebih mendalami ajaran agama, sehingga dapat menjalani hidup dengan senyum dan ketabahan. “Syukur dan sabar adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan,” tegasnya.
Dengan demikian, pesan-pesan yang disampaikan oleh Menteri Agama ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemahaman yang mendalam, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan berarti.
Sebagai seorang jurnalis, pesan-pesan yang disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sangat menginspirasi. Kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan lupa bahwa kehidupan penuh dengan hikmah dan pelajaran. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang telah membentuk generasi-generasi hebat, layak mendapat apresiasi dan dukungan lebih lanjut. Melalui pemahaman akan makna Isra Mikraj, kita diajak untuk introspeksi diri dan menghargai setiap ujian yang datang sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan tidak selalu mulus, namun dengan sikap syukur dan sabar, kita dapat melewati segala tantangan dengan lebih tenang dan bijaksana.