Kisah ini dimulai dengan Aksa yang mengambil keputusan berat untuk menyerahkan individu tertentu kepada pihak berwajib karena upaya merugikan seseorang bernama Amira. Meskipun Zora, Reno, dan Hilda mencoba mempengaruhi Aksa agar tidak melaksanakan rencananya, tekad Aksa tetap bulat. Di sisi lain, Yudha, yang tak disangka adalah anak Zora, merasakan konflik batin yang mendalam saat harus menjalankan tugasnya sebagai petugas penegak hukum terhadap ibunya sendiri. Namun, kewajiban dan prinsip yang dipegang teguh membuat Yudha melaksanakan tanggung jawabnya dengan profesional.
Saat rombongan hendak menuju markas polisi, Bastian muncul dan memohon kepada Aksa agar tidak melaporkan mereka. Meski menyadari perbuatan istrinya dan anak-anaknya, Bastian berjanji akan memberikan hukuman sendiri. Keputusan ini ditolak oleh Aksa, yang tidak setuju dengan pendekatan Bastian. Tak diketahui oleh Aksa, Bastian kemudian mengusir Zora dan kelompoknya dari rumah. Untuk mengalihkan pikiran, Aksa mengajak Amira ke sebuah danau indah. Di tempat itu, Aksa merasa lebih bebas dan bahagia bersama Amira, dibandingkan dengan Bella. Dalam hati, Aksa mulai menyadari bahwa Amira memiliki sifat yang sangat berbeda dari Bella. Bella hanya tampak baik ketika ada kepentingan dan sering kali menuntut banyak hal, sedangkan Amira membawa suasana segar bagi Aksa.
Melalui pengalaman ini, kita diajak untuk merenung tentang pentingnya integritas dan keberanian dalam mengambil keputusan yang sulit. Kisah ini juga mengajarkan bahwa cinta sejati dapat ditemukan di tempat yang tak terduga, dan kadang-kadang, kita perlu melepaskan masa lalu untuk menemukan kebahagiaan baru. Dengan demikian, kita diperingatkan untuk selalu bertindak dengan bijaksana dan bertanggung jawab, serta menghargai orang-orang yang benar-benar peduli pada kita.