Di Jakarta, Liputan6.com menceritakan kisah Salma. Argo berbicara dengan Kinari melalui telepon, ingin tahu apakah Salma sudah tertidur dan bisa berbicara. Salma, yang sedang terluka emosional, menyeka air matanya sebelum berbicara dengan Argo. Argo dapat merasakan kesedihan Salma dan mengingat kutipan yang pernah mereka tulis bersama di rumah tua saat merasa hancur: Karena malam yang paling gelap pun akan berakhir, dan matahari akan terbit lagi.

Kisah yang Menyentuh Hati dan Mencari Ketenangan

Kesedihan Salma dan Argo's Perhatian

Salma, yang masih terluka emosional, merasa sangat sedih. Argo dengan perhatiannya, meminta Salma untuk memejamkan mata dan beristirahat. Karena Argo yakin bahwa esok hari akan membawa banyak hal baik untuk Salma. Setelah itu, Salma tersenyum sedikit, menunjukkan bahwa dia mulai merasakan sedikit kebahagiaan.

Sementara itu, Kehidupan Dinda, Andi, dan Will

Dinda, Andi, dan Will tiba di vila dan berbaring di sofa. Namun, Will segera tersadar dan berniat pergi mencari Salma. Meskipun Dinda dan Andi berusaha menahannya, Will tetap bersikeras dan menerobos pergi. Will berjalan di jalanan sambil memanggil nama Salma dengan putus asa, hingga akhirnya ia terduduk di pinggir jalan, menangis tersedu-sedu. Dinda yang mengejarnya, melihat dari kejauhan dengan hati yang sangat pedih. Tak lama kemudian, Andi menyusul dan juga menyaksikan pemandangan itu dengan perasaan yang sama.

Menemui Ketenangan di Tepi Danau

Keesokan harinya, Argo mengajak Salma dan Kinari ke sebuah tempat untuk mencari ketenangan. Mereka tiba di tepi danau yang indah, di mana sekelompok anak sedang bermain melempar batu ke tengah danau. Argo mengajak Salma dan Kinari untuk ikut bermain bersama anak-anak tersebut. Saat itu, Will tampak melangkah menuju sebuah kafe di dekat sana yang menawarkan pemandangan indah ke arah danau. Di tepi danau, Salma mulai merasakan kebahagiaan yang baru. Mereka semua dapat merasakan keindahan alam dan kebersamaan di sana.