Korea Times telah mengungkapkan bahwa tren demo terjadi bersamaan dengan perbanyakan light stick pada pekan ini setelah muncul ajakan dari gerakan sipil Candlelight Action di media sosial. "Dear fans K-Pop di seluruh negeri, mohon bawa light stick kalian dalam aksi. Kami akan menggelar konser candlelight untukmu," demikian pesan yang disampaikan @candlemove pada 5 Desember lalu di medsos.

Referensi dari Peristiwa Tahun 2016

Sekadar informasi, "candle light" sendiri merupakan referensi atas peristiwa tahun 2016, saat ratusan ribu warga Korea menuntut Presiden Park Geun Hye mundur, sambil membawa lilin di tangan mereka. "Saat pemakzulan Park Geun Hye, ada pemangku kebijakan yang berkata, 'lilin bisa mati saat angin berembus.' Jadi aku membawa light stick milikku, karena tak bisa dipadamkan," kata Cho, seorang penggemar NCT.

Peran Light Stick dalam Aksi

Light stick sebenarnya memiliki peran penting dalam aksi tersebut. Mereka menjadi simbol kebanggaan dan iklan bagi para penggemar K-Pop. Dalam situasi seperti ini, light stick tidak hanya merupakan peralatan untuk menyanyikan lagu bersama, tetapi juga merupakan simbol solidaritas dan keberanian para penggemar. Mereka menunjukkan keinginan para penggemar untuk memberikan dukungan kepada gerakan yang mereka percaya.

Implikasi dari Tren Demo dan Light Stick

Tren demo dan perbanyakan light stick tersebut memiliki implikasi yang cukup besar. Mereka mengungkapkan kehendak dan keinginan masyarakat terhadap berbagai isu. Light stick menjadi media untuk mengungkapkan suara dan mengungkapkan perasaan para penggemar. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain, seperti keselamatan dan keseimbangan sosial.