Showbiz
Mengeksplor Peran Baru: Nita Gunawan dan Transformasi Menjadi Kuntilanak di Layar Lebar
2024-12-23
Bermain dalam film horor "Anak Kunti" merupakan tantangan baru bagi aktris Nita Gunawan. Di bawah arahan sutradara Bambang Drias, Nita mengambil peran sebagai Wati, seorang kuntilanak yang meneror penduduk desa. Meskipun dikenal dengan penampilannya yang cantik dan menawan, Nita harus memerankan sosok yang jauh berbeda dalam film ini.

Penampilan Cantik hingga Penyosoran Kehidupan Gelap

Dalam wawancara eksklusif di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024), Nita menjelaskan latar belakang karakter Wati. "Wati meninggal saat melahirkan, dan setelah itu ia berubah menjadi kuntilanak," ungkapnya. Proses transformasi ini menciptakan kontras yang kuat antara penampilan biasa Nita dan sosok menyeramkan yang harus ia perankan.

Nita merasa bahwa perubahan dramatis ini memberikan pengalaman baru dan mendalam. "Konten Instagramku biasanya menunjukkan sisi ceria dan cantik, tapi di film ini, aku harus tampil sangat berbeda," tambahnya. Tantangan ini tidak hanya terletak pada penampilan fisik, tetapi juga emosi yang harus ditransfer ke layar lebar.

Persiapan Intensif untuk Menghidupkan Karakter Kuntilanak

Untuk mempersiapkan diri menghidupkan karakter Wati, Nita melakukan berbagai latihan intensif. Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk make-up dan costum yang rumit. Selain itu, Nita juga melakukan studi mendalam tentang legenda kuntilanak dan bagaimana sosok tersebut digambarkan dalam budaya Indonesia.

Sutradara Bambang Drias turut membantu Nita dalam proses persiapan ini. "Bambang banyak membimbing saya dalam memahami psikologi karakter. Ini bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang bagaimana Wati berinteraksi dengan lingkungannya," kata Nita. Pengalaman ini memperkaya pemahaman Nita tentang dunia horor dan membuatnya semakin percaya diri dalam perannya.

Kolaborasi dengan Tim Produksi untuk Menciptakan Atmosfer Menyeramkan

Kolaborasi erat dengan tim produksi juga menjadi kunci sukses dalam menciptakan atmosfer yang menyeramkan. Lokasi syuting dipilih di sebuah desa terpencil yang sesuai dengan setting film. Desa ini direnovasi secara khusus untuk menambah nuansa horor. "Setiap detail, mulai dari dekorasi rumah hingga jalanan, disesuaikan agar terasa lebih realistis," jelas Nita.

Teknik penerangan dan efek suara juga berperan penting dalam menyampaikan ketegangan. Tim sinematografi menggunakan cahaya redup dan bayangan panjang untuk menciptakan suasana gelap. Efek suara seperti angin kencang dan suara langkah kaki yang samar-samar menambah dimensi horor ke dalam setiap adegan. "Semua elemen ini bekerja bersama untuk membuat penonton merasa seolah-olah mereka berada di tengah-tengah cerita," tutur Nita.

Refleksi dan Pelajaran dari Pengalaman Bermain Sebagai Kuntilanak

Bermain sebagai Wati telah memberikan pelajaran berharga bagi Nita. Ia belajar bahwa setiap peran memiliki tantangan unik yang dapat mengembangkan kemampuan aktingnya. "Saya belajar banyak tentang bagaimana mengendalikan emosi dan mengekspresikannya melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah," ujar Nita. Pengalaman ini juga memperluas pemahamannya tentang variasi karakter dalam dunia perfilman.

Di samping itu, Nita merasa bahwa film ini memiliki pesan mendalam. "Film ini bukan hanya tentang horor, tapi juga tentang rasa sakit dan kesedihan yang bisa mengubah seseorang. Saya berharap penonton bisa merasakan emosi yang kompleks ini," tambahnya. Melalui peran Wati, Nita berusaha menggali aspek-aspek psikologis yang sering terabaikan dalam genre horor.

More Stories
see more