Gaya Hidup
Ngeri! Diam-Diam Serangan Medis Mematikan Mengintai Penumpang Pesawat
2024-09-21
Bahaya Tersembunyi di Pesawat: Mengungkap Ancaman Trombosis Vena Dalam
Perjalanan udara yang nyaman dan menyenangkan dapat menyembunyikan bahaya yang mengancam kesehatan penumpang. Kondisi medis yang dikenal sebagai Trombosis Vena Dalam (DVT) dapat menjadi ancaman serius bagi siapa pun yang terbang, terlepas dari kelas penerbangan yang mereka pilih. Artikel ini akan mengeksplorasi fenomena ini secara mendalam, mengungkap penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh para penumpang pesawat.Waspada Bahaya Tersembunyi di Ketinggian
Memahami Trombosis Vena Dalam (DVT)
Trombosis Vena Dalam (DVT) adalah kondisi terbentuknya gumpalan darah di dalam pembuluh darah vena, biasanya terjadi di area kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah dan berpotensi mengancam nyawa. Gumpalan darah yang terlepas dapat berpindah ke paru-paru, menyebabkan emboli paru, yang merupakan komplikasi yang sangat berbahaya.Faktor risiko utama DVT adalah duduk dalam waktu yang lama, seperti saat penerbangan jarak jauh. Kondisi ini sering disebut sebagai "sindrom kelas ekonomi" karena dianggap lebih sering terjadi pada penumpang kelas ekonomi. Namun, faktanya, DVT dapat terjadi pada siapa pun, terlepas dari kelas penerbangan yang mereka pilih.Risiko Mengintai di Setiap Penerbangan
Meskipun penerbangan jarak jauh memiliki risiko yang lebih tinggi, penerbangan jarak pendek pun tidak luput dari ancaman DVT. Pakar kardiologi, Dr. Pinakin V. Parekh, menyatakan bahwa bahkan penerbangan selama empat jam dapat dianggap cukup lama untuk memicu terjadinya DVT.Kasus yang dialami oleh Alok Tapadia, seorang pengusaha berusia 52 tahun, menunjukkan bahwa DVT dapat terjadi pada siapa pun. Setelah penerbangan empat jam dari Singapura ke Hong Kong, Tapadia mengalami sesak napas dan detak jantung yang meningkat, yang kemudian ternyata disebabkan oleh gumpalan darah yang menjalar ke arteri pulmonalis.Gejala yang Sering Diabaikan
Salah satu tantangan utama dalam menangani DVT adalah bahwa kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Nyeri, pembengkakan, perubahan warna kulit, dan rasa hangat di area yang terkena dapat menjadi tanda-tanda DVT, tetapi beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali.Kurangnya kesadaran akan gejala-gejala ini dapat membuat DVT menjadi sangat berbahaya. Banyak orang tidak menyadari adanya masalah hingga gumpalan darah telah berpindah ke paru-paru, menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa.Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
Selain duduk dalam waktu yang lama, terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya DVT. Orang-orang yang mengalami obesitas, berusia di atas 60 tahun, mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon, serta perokok memiliki risiko yang lebih tinggi.Memahami faktor-faktor risiko ini penting agar penumpang pesawat dapat waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan kesadaran yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi insiden DVT dan komplikasi yang menyertainya.Mencegah Bahaya Tersembunyi di Udara
Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan risiko DVT saat terbang, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini. Pakar kardiologi, Dr. Pinakin V. Parekh, menyarankan agar penumpang memilih kursi di lorong, sehingga mereka dapat lebih leluasa bergerak dan meluruskan kaki.Selain itu, Mayo Clinic juga menyarankan beberapa tips lain, seperti minum banyak air, berdiri dan berjalan-jalan di sekitar pesawat selama penerbangan, melingkarkan pergelangan kaki saat duduk, serta mengenakan stoking penyangga.Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi risiko DVT, seperti berhenti merokok, menjaga berat badan sehat, dan mengelola penyakit kronis. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga meresepkan obat antikoagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.Bagi individu dengan risiko tinggi, seperti mereka yang menjalani operasi besar, pemantauan medis dan profilaksis dapat direkomendasikan. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, penumpang pesawat dapat menikmati perjalanan udara dengan lebih aman dan tenang.