Gaya Hidup
Pameran Arsitektur Jakarta: Merayakan Identitas Kota yang Dinamis
2024-11-17
Jakarta, CNBC Indonesia - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta kembali menggelar Jakarta Architecture Festival (JAF) di Agora Mall, Thamrin Nine, Jakarta. Acara ini menjadi wadah bagi para arsitek, seniman, dan masyarakat untuk menjelajahi dan merayakan identitas kota Jakarta yang unik dan terus berevolusi.
Mengungkap Kisah-Kisah Tersembunyi di Balik Wajah Kota Jakarta
Sapa Thamrin Nine: Merekam Perkembangan Arsitektur Kota
Salah satu rangkaian acara utama JAF 2024 adalah "Sapa Thamrin Nine", yang mengajak masyarakat dari berbagai kalangan usia, termasuk para arsitek, untuk menggambar sketsa Thamrin Nine Complex. Melalui kegiatan ini, para peserta dapat merekam perkembangan arsitektur kota dalam bentuk sketsa yang akan dipamerkan dan dipilih untuk menjadi bagian dari strategi pemasaran Thamrin Nine.Febe Liana, Founder Heritage and Sketch sekaligus Co-kutaror JAF 2024, menjelaskan bahwa "Sapa Thamrin Nine" bertujuan untuk mengajak masyarakat memahami makna sketsa sebagai bagian dari bagaimana para arsitek dapat menjadi simbol kemajuan suatu kota. Sketsa dianggap sebagai media untuk lebih menghargai keindahan, detail, serta menjalin komunikasi dan koneksi dengan ruang.Reclaiming Identities: Menjelajahi Kekayaan Kota Jakarta
Selain "Sapa Thamrin Nine", JAF 2024 juga menghadirkan pameran "Reclaiming Identities" yang mengajak para pengunjung untuk mengenali keunikan setiap sudut Jakarta, mulai dari sejarah, lingkungan, arsitektur, hingga karya seni. Melalui pameran ini, JAF 2024 mendefinisikan kembali identitas dan seluruh potensi Jakarta sebagai kota global.Saat memasuki pameran "Reclaiming Identities", pengunjung akan disambut oleh artefak-artefak yang ditemukan saat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2, mulai dari pipa saluran air bersih milik VOC, keramik, tembikar, hingga kendi dari sisa peradaban penduduk kota sekitar 300 tahun lalu. Artefak-artefak ini memberikan wawasan tentang sejarah dan perkembangan kota Jakarta.Selanjutnya, pengunjung diajak untuk mengenal bangunan dan jalanan ikonik Jakarta yang dilintasi oleh TransJakarta. Di area ini, terdapat mural interaktif yang menggambarkan halte TransJakarta dari Blok M hingga Kota, menunjukkan peran penting transportasi umum dalam transformasi kota.Menyingkap Sisi Lain Jakarta
Setelah "berjalan-jalan" di sepanjang rute Blok M hingga Kota, para pengunjung pameran akan disuguhkan oleh sederet karya arsitektur bangunan-bangunan ikonik Jakarta dari Ikatan Arsitek Indonesia. Namun, perjalanan tidak berhenti di sini.Pengunjung juga akan diajak untuk mengenal lebih lanjut tentang Jakarta, termasuk terkait pengelolaan air. Di area ini, seluruh pengunjung dapat menyaksikan film-film dokumenter pendek yang menghadirkan kisah sisi lain dari kehidupan Jakarta, seperti banjir, pemukiman kumuh, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan "another side of Jakarta" yang seringkali tidak terekspos.Tepat di depan area menyaksikan film dokumenter, para pengunjung juga akan melihat barang-barang hasil daur ulang sampah kemasan plastik yang diciptakan oleh perempuan lanjut usia (lansia) berusia 50 hingga 90 tahun di Jakarta. Ini menunjukkan kreativitas dan kepedulian warga Jakarta terhadap lingkungan.Menjaga Identitas Budaya Jakarta
Selain itu, pengunjung juga akan menemukan pameran kartu pos yang dipersembahkan oleh Heritage and Sketch. Pameran kartu pos bertajuk "Menjaga Indonesia" ini menampilkan visual budaya, alam, dan nilai-nilai lokal yang menggambarkan Jakarta sebagai miniatur Indonesia. Salah satu anggota Heritage and Sketch yang karyanya dipamerkan adalah Edy Tidharso.Terakhir, sebelum meninggalkan area pameran, para pengunjung akan diajak untuk mengenal destinasi kuliner yang dapat dijangkau dengan transportasi umum Jakarta. Area ini berkolaborasi dengan komunitas Dari Halte ke Halte yang kerap memberikan rekomendasi kuliner Nusantara sekitar halte transportasi umum kepada warga Jakarta.Melalui rangkaian acara dan pameran yang beragam, JAF 2024 berhasil mengungkap berbagai sisi Jakarta, dari sejarah, arsitektur, lingkungan, hingga budaya. Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjelajahi dan merayakan identitas kota yang dinamis, serta menghargai peran para arsitek dalam membangun wajah kota yang terus berevolusi.