Pasar
Pasar Menunggu Sikap Fed, Dolar Turun ke Rp 15.925
2024-12-04
Pada hari keempat Desember 2024, rupiah menunjukkan tanda-tanda kuat di hadapan dolar AS. Data Refinitiv menunjukkan bahwa rupiah naik tipis hingga 0,06% dan berada di level Rp15.925/US$. Namun, sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.970/US$ hingga Rp15.920/US$.
Indeks Dolar AS (DXY) dan Penguatan
Saat itu, Indeks Dolar AS (DXY) juga mengalami penguatan hingga 0,03% dan mencapai posisi 106,39 pukul 15.00. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penantian pasar terhadap pidato Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS.FOMC dan Inflasi
Dalam notulen pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan November, pejabat The Fed mengindikasikan bahwa inflasi di AS mulai melambat, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat. Kondisi ini membuka kemungkinan bagi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, meskipun hal tersebut akan dilakukan secara bertahap. Meskipun inflasi masih sedikit di atas target 2%, The Fed terlihat cukup optimis dengan laju inflasi yang melambat dan situasi lapangan kerja yang masih stabil.Survei JOLTS dan Pasar Tenaga Kerja
Di sisi lain,尽管招聘数量在一些部门有所下降,但就业机会和劳动力流动调查(JOLTS)报告显示,美国的就业岗位数量仍然很高,10 月份每一个失业者都有一个就业岗位。这反映了劳动力市场仍然相当紧张,尽管招聘有所减少。这种情况表明,尽管一些部门存在不确定性,但总体而言,美国劳动力市场仍然相当强劲,支持经济的稳定增长。Efek Global dan Sentimen Pasar
Data ini memberi dampak positif bagi pasar global, termasuk rupiah, yang menguat seiring dengan ekspektasi bahwa kebijakan The Fed akan terus mendukung pemulihan ekonomi global. Penguatan rupiah juga didorong oleh sentimen positif terhadap stabilitas ekonomi di pasar negara berkembang, yang semakin didorong oleh pandangan optimistis pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed.