Berita
Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Akibat Kebijakan Tarif AS ke China
2025-02-07

Dalam konteks global yang semakin dinamis, Bank Indonesia (BI) menyoroti dampak signifikan dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat terhadap China. Dengan pemberlakuan tarif 10% pada produk impor China, ekonomi Indonesia dianggap akan mengalami perubahan baik dalam aspek risiko maupun peluang. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, menjelaskan bahwa sebagai mitra dagang utama China, Indonesia tidak dapat terhindar dari pengaruh langsung atau tidak langsung akibat ketidakpastian ekonomi ini. Risiko utama meliputi perlambatan ekspor dan potensi banjir pasar Indonesia dengan produk China, sementara peluangnya termasuk peningkatan ekspor ke negara lain serta realokasi investasi.

Sebagai mitra dagang utama China, Indonesia berpotensi mengalami dampak signifikan dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Ketidakpastian ekonomi global ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi China, yang selanjutnya berdampak pada aktivitas ekspor Indonesia. Menurut analisis dari Bank Indonesia, perlambatan ekonomi China bisa menyebabkan penurunan permintaan atas produk-produk ekspor Indonesia. Selain itu, ada kemungkinan produk China yang tidak lagi dapat diekspor ke Amerika Serikat akan mencari pasar baru, termasuk Indonesia. Hal ini tentu dapat menimbulkan persaingan yang lebih ketat di pasar domestik.

Di sisi lain, kebijakan tarif ini juga membuka peluang bagi Indonesia. Salah satu peluang adalah meningkatkan ekspor ke negara-negara yang sebelumnya menjadi tujuan ekspor China. Analisis menunjukkan adanya kesamaan produk antara beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Vietnam, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan celah ini untuk memperluas pangsa pasarnya. Peluang lainnya datang dari realokasi investasi. Seiring dengan penerapan tarif, banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk memindahkan operasinya dari China ke negara lain. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa Vietnam menjadi destinasi populer pada periode 2017-2018. Namun, saat ini Vietnam juga menghadapi tantangan serupa, sehingga Indonesia berada dalam posisi strategis untuk menerima aliran investasi baru.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap China membawa tantangan dan peluang bagi ekonomi Indonesia. Meskipun ada risiko perlambatan ekspor dan persaingan yang lebih ketat di pasar domestik, Indonesia juga memiliki kesempatan untuk memperluas ekspornya ke pasar baru dan menarik investasi dari perusahaan-perusahaan yang mencari lokasi alternatif. Bank Indonesia optimis bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan daya saing ekonominya di tingkat global.

More Stories
see more