Penarikan pasukan militer Israel dari Koridor Netzarim di Jalur Gaza tengah telah menimbulkan berbagai reaksi. Tentara Israel yang berpartisipasi dalam operasi ini merasa kecewa setelah menjalani kondisi sulit selama berbulan-bulan. Di sisi lain, ribuan warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka setelah perang yang memakan banyak korban jiwa. Situasi ini juga memicu perdebatan di Israel mengenai hasil dan dampak dari konflik tersebut.
Para prajurit Israel yang terlibat dalam operasi militer di Jalur Gaza merasakan kekecewaan mendalam saat meninggalkan daerah tersebut. Mereka telah berjuang dalam situasi yang sangat berat selama beberapa bulan, melakukan tugas-tugas ofensif dan defensif melawan kelompok-kelompok perlawanan Palestina. Namun, tujuan yang ditetapkan oleh komando militer tampaknya belum tercapai sebagaimana diharapkan.
Mereka mengungkapkan perasaan bahwa usaha mereka sia-sia, seperti dilaporkan oleh Channel 14 Israel. Banyak tentara yang menangis saat meninggalkan wilayah tersebut, merasakan beban emosional yang berat akibat pengalaman bertempur dalam kondisi yang tidak pasti. Kondisi ini mencerminkan kompleksitas perang dan dampak psikologis yang dialami oleh para prajurit, yang harus berhadapan dengan realitas lapangan yang jauh berbeda dari ekspektasi awal.
Berita penarikan pasukan Israel membawa harapan baru bagi warga Palestina. Ribuan orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik mulai pulang ke rumah mereka di bagian utara Jalur Gaza. Gerbang koridor Netzarim dibuka, memungkinkan akses antara wilayah selatan dan utara, sehingga memudahkan proses kepulangan. Ini merupakan langkah penting dalam upaya pemulihan normalitas di wilayah tersebut.
Fase pertama dari perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari telah memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mengambil nafas. Konflik yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina dan melukai ratusan ribu lainnya. Proses pertukaran tahanan juga menjadi bagian dari kesepakatan, dengan tujuh tawanan Israel dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 290 tahanan Palestina. Meski masih ada tantangan, langkah-langkah ini menunjukkan adanya upaya menuju perdamaian yang lebih stabil.