Berita
Pengorbanan Nyimas Utari: Penyelundupan Racun yang Mengubah Sejarah
2025-01-29

Pada masa penjajahan VOC di Batavia, seorang wanita berparas indah bernama Nyimas Utari berhasil menyelesaikan misi rahasia yang mengubah jalannya sejarah. Dengan kecerdasan dan keteguhan hati, ia berhasil menghabisi Gubernur Jenderal VOC, Jans Pieterzoon Coen, pada tahun 1629. Tugas ini tidak mudah, mengingat posisi penting dari target tersebut. Nyimas Utari harus menyamar sebagai penyanyi di klub perwira VOC untuk mendekati Coen. Berbekal racun arsenik, ia berhasil membunuh Coen dan memenggal kepalanya. Kepala tersebut kemudian diserahkan kepada Sultan Agung di Mataram sebagai tanda kemenangan.

Berawal dari persiapan serangan kedua Mataram terhadap Benteng VOC, Nyimas Utari dipilih karena wajahnya yang cantik namun tegar. Ia ditempatkan di klub perwira VOC melalui bantuan Asisten JP Coen, Wong Agung Aceh. Tujuan utamanya adalah menghabisi Gubernur Jenderal VOC, Jans Pieterzoon Coen. Misinya semakin mendesak setelah istri dan anak Coen meninggal pada 16 September 1629. Nyimas Utari meracuni minuman Coen dengan arsenik, yang akhirnya mengakhiri hidup sang Gubernur Jenderal. Setelah itu, ia memenggal kepala Coen dan membawa potongan tersebut keluar benteng.

Kematian JP Coen menjadi simbol kemenangan bagi Kerajaan Mataram. Potongan kepala tersebut dibawa ke Mataram dan diserahkan kepada Sultan Agung melalui Tumenggung Suro Tani dan Bagus Wanabaya. Sebagai bentuk penghormatan, Sultan Agung memerintahkan para prajuritnya untuk mengawetkan kepala tersebut dan kemudian menguburnya di tengah-tengah tangga menuju makam beliau. Tindakan ini menandai akhir dari dominasi Coen atas Batavia dan menjadi titik balik dalam hubungan antara Mataram dan VOC.

Tindakan Nyimas Utari bukan hanya mengakhiri hidup seorang pemimpin VOC, tetapi juga mengubah dinamika kekuasaan di Nusantara. Keberanian dan dedikasinya telah menjadi legenda yang dikenang hingga hari ini. Pengorbanan wanita telik sandi ini menunjukkan betapa strategis peran intelijen dalam pertempuran, serta bagaimana kecantikan dapat digunakan sebagai senjata yang efektif dalam operasi rahasia. Peristiwa ini menjadi salah satu episode paling dramatis dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan.

More Stories
see more