Pasar
Penguatan IHSG di Awal Januari 2025 Menyambut Fenomena January Effect
2025-01-03

Pada akhir perdagangan Jumat (3/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan tipis seiring dengan harapan pasar akan terjadinya fenomena January Effect. Setelah tidak adanya Santa Claus Rally pada Desember 2024, investor berharap adanya peningkatan aktivitas di bursa saham Indonesia. Meskipun kenaikan hanya sedikit, IHSG masih mampu bertahan di level psikologis 7.100, mendekati angka 7.200 di awal sesi I.

Detail Penguatan IHSG di Pasar Modal Indonesia

Pada hari Jumat tersebut, IHSG ditutup naik 0,02% ke posisi 7.164,43. Volume transaksi mencapai sekitar Rp 7,7 triliun, melibatkan lebih dari 19 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 994.418 kali. Sektor teknologi menjadi penopang utama indeks dengan kenaikan 2,05%, sementara sektor konsumer non-primer menekan IHSG hingga 0,76%. Emiten teknologi GoTo dan Barito Renewables Energy memberikan dorongan signifikan, sementara Chandra Asri Pacific dan Bank Rakyat Indonesia menjadi faktor penurunan.

Fenomena January Effect yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar berkaitan erat dengan window dressing yang dimulai sejak Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025. Data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang dirilis S&P Global menunjukkan PMI naik ke 51,2 pada Desember 2024, mengindikasikan ekspansi setelah lima bulan kontraksi. Selain itu, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% untuk barang dan jasa mewah juga berkontribusi positif terhadap penguatan IHSG.

Dengan pulihnya aktivitas manufaktur dan kenaikan PPN yang selektif, pasar optimistis bahwa IHSG dapat menunjukkan performa yang lebih baik di awal tahun ini. Namun, dampak dari kebijakan fiskal dan moneter tetap perlu dipantau secara cermat untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang.

Dari perspektif seorang jurnalis, penguatan IHSG ini menunjukkan adanya potensi positif di pasar modal Indonesia. Fenomena January Effect yang sering terjadi di awal tahun bisa menjadi momentum bagi investor untuk memanfaatkan peluang investasi. Namun, penting bagi investor untuk tetap waspada terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar. Optimisme harus dibarengi dengan analisis yang matang agar dapat meraih manfaat maksimal dari situasi ini.

More Stories
see more