Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, Razman Nasution memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya. Pernyataannya menyoroti pertemuan antara DR. RAN dengan seorang tokoh hukum terkenal dan mengungkapkan persiapan untuk proses hukum yang akan datang. Selain itu, Razman juga membatasi komentar di postingannya, memungkinkan hanya beberapa individu tertentu untuk berpartisipasi dalam diskusi.

Klarifikasi Media Sosial Mengenai Persiapan Proses Hukum

Razman Nasution menggunakan platform media sosialnya untuk menyampaikan pesan penting kepada publik. Dia menjelaskan bahwa DR. RAN telah bertemu dengan seorang tokoh hukum ternama untuk membahas masalah yang sedang dihadapi. Dalam pertemuan tersebut, DR. RAN menegaskan pentingnya persiapan diri menghadapi potensi pemaparan percakapan dan perilaku terkait kasus tersebut di hadapan pengadilan. Ini mencerminkan sikap serius DR. RAN dalam menghadapi situasi hukum ini.

Dalam pernyataannya, Razman Nasution menekankan bahwa DR. RAN telah proaktif dalam mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan diri menghadapi proses hukum. Pertemuan tersebut bukan hanya tentang mendiskusikan strategi hukum, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua aspek kasus dapat ditangani dengan baik. Razman juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil proses hukum yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa DR. RAN berkomitmen untuk mengikuti prosedur hukum dengan cara yang benar dan transparan.

Batasan Komentar Mempertahankan Integritas Informasi

Untuk memastikan informasi yang disampaikan tidak disalahartikan atau digunakan untuk spekulasi, Razman Nasution mengambil langkah-langkah khusus dalam membatasi siapa yang dapat berkomentar pada postingannya. Hanya individu yang dipilih secara khusus yang diberikan izin untuk berpartisipasi dalam diskusi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga integritas informasi dan mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Batasan komentar ini menunjukkan upaya Razman Nasution untuk menjaga kontrol atas narasi publik mengenai kasus tersebut. Dengan membatasi akses ke kolom komentar, dia berharap dapat menghindari keributan dan spekulasi yang tidak perlu. Selain itu, hal ini juga membantu masyarakat fokus pada fakta-fakta yang relevan dan informasi resmi yang disampaikan oleh pihak terkait. Meskipun ada batasan, Razman tetap membuka saluran komunikasi dengan masyarakat melalui media sosialnya, namun dengan pendekatan yang lebih terkontrol dan bertanggung jawab.