Miftah Maulana tidak berhenti sampai ke suatu titik tertentu. Dia kemudian mengkritik fisik Yati Pesek dengan menyebutnya (maaf) jelek. Ia berkata, "Andainya Yati Pesek berwajah cantik, tentu dia bekerja sebagai (maaf) pekerja seks komersial." Miftah Maulana mengocok dengan berkata, "Kula niku bersyukur Bude Yati elek, mila dadi sinden. Nek ayu dadi lon** ta (Gue itu bersyukur Bude Yati jelek, makanya jadi sinden. Kalau cantik jadi lon**)? Ha ha ha… Mboten bude nggih (Oh, enggak ya)?" Perdebatan yang Menarik dan Menggoda
Bagian Pertama: Peristiwa Awal
Miftah Maulana mulai perdebatan dengan kata-kata yang mengkritik Yati Pesek secara fisik. Ini membuat beberapa penonton tertawa. Yati Pesek, sebagai komedian dengan keberanian tinggi, tetap tenang dan mengajak bercanda soal Miftah Maulana sebelumnya yang pernah tergila-gila padanya.
Perdebatan ini mulai dari pernyataan Miftah Maulana tentang wajah Yati Pesek dan pernyataan berikutnya yang semakin mengerikan. Ini membuat suasana menjadi lebih menarik dan mengundang perhatian.
Bagian Kedua: Respon Yati Pesek
Yati Pesek tidak takut untuk memberikan respon. Dia mengocok dengan mengatakan, "La sakniki mbasan ajeng kula tenani Pak De, kula malah khawatir mo**r disik. La kula iso keracunan. Sampun expired niki su**ne (Lah sekarang pas mau gue seriusin Pak De, gue khawatir mati duluan karena keracunan. Sudah basi ini su**nya)."
Respon Yati Pesek menunjukkan keberanian dan kebersamaan dalam menghadapi kritik Miftah Maulana. Ini membuat perdebatan lebih menarik dan mengundang perhatian dari banyak orang.