Di sebuah video yang meluas di internet, tampak bapak penjual es teh yang menjadi sasaran perbicaraan banyak orang saat Gus Miftah mengucapkan kata-kata kasar seperti “Ya kono didol, gob**k (ya sana dijual g**lok!).” Hal ini mengundang perhatian dan perdebatan.

Perkembangan dan Kesalahan dalam Suatu Acara Publik

Tampilan Bapak Penjual Es Teh di Acara

Dalam video tersebut, bapak penjual es teh tampak berada di tengah-tengah acara yang ramai. Orang-orang yang hadir tampak tertarik terhadap aktivitas di sana. Namun, peristiwa berikutnya membuat situasi menjadi lebih kompleks.Bapak penjual es teh sebenarnya harus menjadi contoh yang baik di depan publik. Namun, saat Gus Miftah mengucapkan kata-kata kasar, itu membuat bapak tersebut menjadi sasaran kritikan. Hal ini mengundang perhatian terhadap etika dan perilaku di acara-acara publik.

Kekeliruan Ujarannya

Kata-kata kasar yang diucapkan oleh Gus Miftah jelas tidak pantas. Dalam masyarakat, kita harus menghormati orang lain dan menggunakan kata-kata yang baik. Kekeliruan ini tidak hanya mengakibatkan kerugian reputasi bagi bapak penjual es teh, tetapi juga mengundang konflik dan ketidakpuasan di antara orang.Bahkan, hal ini dapat mempengaruhi hubungan sosial di lingkungan sekitar. Kita harus selalu mempertimbangkan dampak kata-kata kita sebelum mengucapkannya. Dalam hal ini, Gus Miftah seharusnya mempertimbangkan dampak kata-kata kasar tersebut terhadap bapak penjual es teh dan orang-orang lainnya.