Dalam kehidupan kota yang sibuk, seorang nenek berusia 70 tahun bernama Tami tetap aktif menjajakan kue di jalanan. Meski usianya sudah senja dan mengalami masalah penglihatan akibat katarak, Tami tidak pernah berhenti berusaha mencari nafkah. Setiap harinya, ia berkeliling membawa dagangannya di atas kepala, berharap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, kondisi matanya yang semakin memburuk membuatnya sering kali menghadapi situasi berbahaya di jalan raya. Meski demikian, semangat Tami untuk terus bekerja dan mandiri tetap tegar. Ia juga enggan merepotkan keluarganya yang ekonominya sama-sama terbatas.
Nenek Tami telah menjalani hidup tanpa suami selama satu dekade. Selain harus berjuang sendirian, ia juga harus berhadapan dengan tantangan kesehatan mata. Katarak yang dideritanya bukanlah hal baru; kondisi ini telah mengganggu penglihatannya selama bertahun-tahun. Mata kirinya hampir buta total, sedangkan mata kanannya pun mulai memburuk. Meski begitu, Tami tidak pernah merasa khawatir atau putus asa. Ia tetap berusaha menjalankan rutinitasnya, meskipun kadang-kadang hampir menabrak benda-benda di sekitarnya karena sulit melihat dengan jelas.
Banyak orang di lingkungannya yang turut membantu Tami ketika berjualan. Tetangga-tetangganya yang menjadi langganan seringkali mengingatkan jika ada bahaya di depannya. Namun, Tami tetap waspada dan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari kecelakaan. Meski memiliki kesempatan untuk menjalani operasi katarak gratis, Tami ragu-ragu. Alasan utamanya adalah ketakutan akan hasil operasi yang tidak sesuai ekspektasi dan khawatir tidak bisa bekerja selama pemulihan. Ia lebih memilih untuk tetap berdagang demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tami tinggal bersama cucunya yang bekerja sebagai penjaga toko dengan pendapatan pas-pasan. Anaknya sendiri tinggal terpisah dan mengalami kesulitan ekonomi yang sama. Dengan segala keterbatasan tersebut, Tami memilih untuk tidak bergantung pada siapa pun. Ia terus berkeliling menjual kue yang dibeli dari pasar, berharap dapat mendapatkan keuntungan minimal setiap hari. Meski pendapatannya kecil, Tami tetap optimis bahwa suatu hari nanti ia dapat melihat dengan jelas lagi dan menikmati hari tuanya dengan tenang.
Semangat Tami dalam menghadapi tantangan hidup patut diacungi jempol. Meski mengalami berbagai keterbatasan, ia tetap berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginannya untuk tetap mandiri dan tidak merepotkan orang lain menunjukkan betapa kuatnya tekad seorang wanita tua. Semoga suatu hari nanti, Tami dapat mendapatkan bantuan yang diperlukan agar dapat melihat dunia dengan lebih baik dan menikmati hari tuanya dengan nyaman.