Fenomena alam dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk peringatan dini banjir pesisir yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menyusul bulan purnama pada 12 Februari 2025, BMKG mengantisipasi kenaikan tingkat air laut yang signifikan. Ini berpotensi menyebabkan banjir pesisir di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa daerah yang berisiko tinggi antara lain Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

Banjir pesisir dapat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di area pelabuhan dan pemukiman pesisir. Aktivitas seperti bongkar muat di pelabuhan, pertambakan garam, dan budidaya perikanan darat berpotensi terganggu. Untuk mengurangi dampak negatif ini, masyarakat disarankan untuk selalu waspada dan siaga. BMKG menekankan pentingnya persiapan dini untuk menghadapi kondisi pasang air laut yang maksimum.

Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi potensi bencana alam. Masyarakat di wilayah yang berisiko tinggi harus proaktif dalam melindungi diri dan lingkungan mereka. Dengan informasi yang tepat dan tindakan preventif, kita dapat meminimalisir kerugian dan menjaga keselamatan bersama. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan alam.