Pasar
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan dengan PPN 12% di Jakarta
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Bank Permata Josua Pardede memberikan proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan mencapai 5,15%. Proyeksi ini tampaknya cukup optimis, meskipun kelas menengah akan terasa pengaruh dari kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% mulai tahun 2025.

Perspektif Ekonomi Indonesia

Josua mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi pendorong utama perekonomian. Di sisi lain, risiko eksternal seperti kebijakan proteksionis AS, perlambatan permintaan global, dan volatilitas harga komoditas menjadi tantangan yang perlu diatasi.Dalam tingkat domestik, inflasi Indonesia diproyeksikan masih berada dalam rentang yang diinginkan Bank Indonesia yaitu 3,12%. Namun, kenaikan tarif PPN dan cukai pada beberapa barang seperti plastik, rokok, dan minuman manis akan memberikan tekanan terhadap inflasi.

Potensi Domestik sebagai Solusi

Josua percaya bahwa memanfaatkan potensi domestik yang dimiliki Indonesia menjadi kunci dalam mengatasi tantangan perekonomian akibat dinamika ekonomi global. Dia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan juga akan didukung oleh nilai tukar rupiah yang diperkirakan akan kuat di rentang Rp15.200-Rp15.700/US$. Hal ini didukung oleh aliran investasi langsung dan portofolio yang masuk. Selain itu, imbal hasil obligasi diproyeksikan akan menurun karena kebijakan suku bunga yang lebih rendah dari Bank Indonesia dan The Fed.

Investasi di Indonesia

Investasi di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh, didukung oleh penurunan biaya pinjaman dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan UMKM. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan sektor investasi.

Kenaikan PPN dan Dampaknya

Terkait kenaikan PPN, Josua menekankan bahwa tidak semua barang akan terkena dampak. Kebutuhan pokok, pendidikan, dan kesehatan diabaikan dari kenaikan tersebut. Dengan asumsi kenaikan PPN menjadi 12%, negara akan mendapatkan tambahan pendapatan pajak sekitar Rp70 triliun hingga Rp80 triliun. Namun, Josua juga menekankan bahwa bila pemerintah hendak menunda kenaikan PPN, itu akan lebih baik karena kondisi kelas menengah saat ini belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.
More Stories
see more