Gaya Hidup
Rekor Harga Tuna Sirip Biru di Pasar Toyosu Mencapai Rp 21 Miliar
2025-01-07
Pasar ikan Toyosu, Jepang, kembali mencatat rekor harga tertinggi kedua untuk penjualan tuna sirip biru. Sebuah eksemplar seberat 276 kilogram berhasil terjual dengan harga fantastis US$ 1,3 juta (sekitar Rp 21 miliar). Peristiwa ini menandakan pentingnya tradisi lelang tahunan yang tak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga simbol keberuntungan bagi para pelaku industri perikanan.

Berburu Keberuntungan: Kisah di Balik Lelang Tuna Terbesar

Tradisi Lelang Tahunan di Pasar Toyosu

Pasar ikan Toyosu telah menjadi saksi bisu berbagai transaksi besar-besaran dalam industri perikanan Jepang. Setiap pagi, para pedagang dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk memperebutkan hasil tangkapan terbaik mereka. Namun, lelang tahun baru memiliki makna khusus yang melampaui nilai komersial. Bagi banyak pihak, mengawali tahun dengan penjualan atau pembelian ikan pertama dianggap membawa keberuntungan sepanjang tahun. Tradisi ini telah berlangsung sejak pasar dibuka pada tahun 1935, meskipun lokasinya telah dipindahkan dari Tsukiji ke Toyosu pada Oktober 2019.Para peserta lelang tidak hanya berkompetisi dalam hal harga, tetapi juga reputasi dan prestise. Kehormatan menjadi pemenang lelang pertama tahun ini seringkali lebih berharga daripada manfaat finansial langsung. Ini menjelaskan mengapa grup seperti Onodera Group rela mengeluarkan jumlah uang yang sangat besar untuk mendapatkan tuna pertama tahun ini. Dalam lima tahun berturut-turut, Onodera Group telah membayar harga tertinggi, termasuk penawaran US$ 720.000 (Rp 11 miliar) untuk seekor tuna sirip biru pada lelang tahun lalu.

Misteri di Balik Nilai Fantastis Tuna Sirip Biru

Nilai fantastis yang dicapai oleh tuna sirip biru di pasar Toyosu bukan tanpa alasan. Ikan ini dikenal sebagai salah satu spesies paling langka dan berharga di dunia. Menurut World Wildlife Fund (WWF), tuna sirip biru dapat hidup hingga 40 tahun dan memiliki berat hingga 1.500 pon serta panjang mencapai 10 kaki. Spesies ini bermigrasi melintasi semua samudra, menjadikannya target utama bagi nelayan dari berbagai negara.Namun, popularitas tuna sirip biru juga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Dalam beberapa dekade terakhir, populasinya telah menurun drastis akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan ilegal. WWF menyatakan bahwa kondisi ini membuat spesies ini terancam punah. Meski demikian, upaya pelestarian masih dilakukan, baik oleh pemerintah maupun organisasi lingkungan hidup internasional.

Cerita di Balik Penangkapan Ikan Berharga

Masahiro Takeuchi, nelayan berusia 73 tahun yang berhasil menangkap tuna sirip biru yang mencapai rekor harga, merasa begitu bahagia dengan hasil tangkapannya. Meski usianya sudah lanjut, Takeuchi masih aktif berlayar di laut lepas Oma, prefektur timur laut Aomori. Dia mengaku selalu khawatir tentang masa depan karirnya sebagai nelayan, mengingat tantangan yang semakin berat dalam mendapatkan hasil tangkapan yang bernilai tinggi.Kisah Takeuchi mencerminkan realitas yang dihadapi banyak nelayan di Jepang. Industri perikanan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim hingga persaingan global. Namun, lelang tahunan di pasar Toyosu tetap menjadi momen penting yang memberikan harapan dan motivasi bagi para nelayan untuk terus berusaha. Bagi mereka, setiap kali berhasil menangkap ikan berharga seperti tuna sirip biru, itu bukan hanya soal keberuntungan, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki nasib.

Pasar Toyosu: Landmark Wisata dan Bisnis

Sebelum dipindahkan ke lokasi baru di Toyosu, pasar ikan ini awalnya berlokasi di Tsukiji dan merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Tokyo. Ribuan pengunjung dari berbagai belahan dunia datang untuk menyaksikan aktivitas lelang dan membeli segala jenis seafood segar. Pemindahan ke Toyosu pada Oktober 2019 dilakukan untuk memenuhi standar keamanan dan sanitasi yang lebih ketat.Meski lokasinya berubah, esensi pasar ikan Toyosu tetap sama: menjadi pusat perdagangan seafood terbesar di dunia. Selain itu, pasar ini juga menjadi wadah bagi budaya kuliner Jepang yang kaya, terutama sushi dan sashimi. Banyak restoran terkenal di Tokyo mendapatkan pasokan ikan segar langsung dari pasar ini, termasuk Sushi Ginza Onodera yang telah menjadi pelanggan setia lelang tahunan.
More Stories
see more