Pasar
Tentang Rencana Kenaikan PPN menjadi 12% pada 2025 dan Dampaknya
2024-11-21
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana untuk mengangkat Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 saat ini sedang menghadapi banyak ketidaksetujuan. Kenaikan PPN ini akan membawa beban yang lebih berat bagi masyarakat dan dapat memiliki dampak buruk terhadap kinerja ekonomi.

Kenali Dampak Kenaikan PPN pada 2025 dan Dampaknya

Kenaikan PPN dan Dampaknya pada Masyarakat

Kenaikan PPN dari 11% saat ini menjadi 12% pada 2025 akan secara signifikan mengurangi daya beli masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan sosial yang lebih dalam, karena rakyat kecil harus mengalokasikan lebih banyak uang untuk pajak tanpa adanya peningkatan pendapatan yang cukup. Konsumsi, yang merupakan mesin utama pertumbuhan ekonomi dan menyumbang 53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga terancam terhambat.

Misalnya, orang-orang dengan pendapatan rendah akan merasa lebih berat beban pajak ini. Mereka mungkin harus mengurangi pengeluaran mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti makanan dan pakaian. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan konsumsi yang berarti dampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, kenaikan PPN juga dapat berdampak pada industri dan sektor tertentu. Industri konsumen, seperti perkebunan dan perikanan, mungkin akan mengalami penurunan permintaan karena harga produk mereka akan naik. Ini dapat mengakibatkan kerugian bagi produsen dan pekerja di sektor tersebut.

Dampak Kenaikan Harga Pangan dan PPN pada Emiten Sektor Konsumer

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kenaikan harga pangan hingga rencana kenaikan PPN menjadi 12% di 2025 akan memiliki dampak yang signifikan pada emiten sektor konsumer. Emiten yang bergerak di bidang konsumen seperti makanan, minuman, dan perabotan rumah tangga mungkin akan menghadapi kenaikan biaya produksi dan penjualan.

Ini dapat mengakibatkan penurunan keuntungan perusahaan dan mungkin juga menurunkan nilai saham mereka. Para investor mungkin akan menjadi cemas dengan dampak ini dan mungkin akan mengurangi investasi mereka di sektor ini.

Namun, tidak semua emiten akan terpengaruh secara sama. Emiten yang memiliki keunggulan kompetitif, seperti brand terkenal atau produk berkualitas tinggi, mungkin dapat menghadapi kenaikan harga dengan lebih baik. Mereka dapat menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi tanpa terlalu mengurangi permintaan.

Pengelolaan Beban PPN oleh Rakyat dan Pemerintah

Dalam konteks ini, penting bagi rakyat untuk memahami bagaimana mengelola beban PPN ini. Mereka harus mempertimbangkan pilihan mereka dalam mengelola keuangan mereka dan mencari cara-cara untuk mengurangi beban pajak tanpa mengurangi kesejahteraan mereka.

Pemerintah juga harus berhati-hati dalam mengimplementasikan kenaikan PPN. Mereka harus memastikan bahwa kebijakan ini tidak terlalu berat bagi masyarakat dan tidak mengakibatkan dampak buruk pada kesejahteraan sosial.

Selain itu, pemerintah juga dapat mencari cara-cara untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tanpa harus mengangkat PPN. Contohnya, dengan mengoptimalkan pengelolaan dana dan mengembangkan sektor ekonomi lainnya.

More Stories
see more