Gaya Hidup
Terkait Kasus Infeksi Campak pada 2023: Analisis dan Dampak
2024-11-15
Pada tahun 2023, sebuah laporan menarik perhatian bahwa kasus infeksi campak secara global melonjak menjadi lebih dari 10 juta kasus. Temuan ini terkait erat dengan tingkat kesenjangan cakupan vaksin di seluruh dunia. Menurut Science Alert, publikasi bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), jumlah kasus campak di dunia pada 2023 mencapai 10,3 juta, yang merupakan peningkatan 20 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Penjelasan Kasus Campak dan Faktor-faktornya

Cakupan imunisasi yang tidak memadai menjadi faktor penting yang mendorong lonjakan kasus campak. Sebanyak 57 negara mengalami wabah campak yang besar dan mengganggu pada 2023, sementara pada 2022 hanya 36 negara yang terjangkit. Salah satu penyebabnya adalah kesenjangan global dalam cakupan vaksinasi. Laporan oleh WHO dan CDC mengungkapkan bahwa seluruh wilayah di dunia kecuali Amerika terkena dampak wabah campak, dan hampir setengah dari wabah besar dan mengganggu terjadi di kawasan Afrika. Virus yang menyebabkan ruam, demam, dan gejala mirip flu dapat menyebabkan komplikasi yang sangat parah pada anak-anak dan telah menewaskan 107.500 orang pada 2023, dengan sebagian besar korban berusia di bawah lima tahun.

Cakupan Vaksin dan Dampaknya

Cara utama untuk mencegah wabah campak di dunia adalah dengan mencapai cakupan 95 persen dengan dua dosis vaksin campak atau rubella. Namun, angka cakupan vaksin campak pada 2022 dan 2023 masih belum mencapai 95 persen. Pada 2023, hanya 83 persen anak-anak di seluruh dunia menerima dosis pertama vaksin campak melalui layanan kesehatan rutin, dan angka tersebut serupa dengan 2022 tetapi turun dari 86 persen sebelum pandemi. Sementara itu, hanya 74 persen anak yang menerima dosis kedua campak pada tahun itu.

Efek Vaksin terhadap Meningkatkan Kesehatan

WHO dan CDC mengatakan bahwa target global untuk menghilangkan campak sebagai ancaman endemik pada 2030 "terancam". Pada akhir 2023, 82 negara telah berhasil mencapai atau mempertahankan eliminasi campak, salah satunya Brasil. Dalam cakupan lebih luas, Amerika telah bebas dari endemik campak. Di semua wilayah kecuali Afrika, setidaknya ada satu negara yang berhasil menghilangkan campak. Untuk menekan kasus campak, WHO dan CDC mendesak seluruh wilayah, terutama Afrika, Mediterania Timur, dan wilayah rapuh serta terdampak konflik untuk memberikan dua dosis vaksin campak kepada semua anak. Vaksin campak telah menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada vaksin lain dalam 50 tahun terakhir. Maka, untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menghentikan virus mematikan, kita harus berinvestasi dalam imunisasi untuk setiap orang, di mana pun mereka tinggal.

Penguatan Akses Vaksin

Direktur CDC, Mandy Cohen, menegaskan bahwa vaksin campak adalah metode perlindungan terbaik dari virus yang bisa mewabah itu. Akibatnya, akses memperoleh vaksin harus ditingkatkan. "Vaksin campak adalah perlindungan terbaik kita terhadap virus, dan kita harus terus berinvestasi dalam upaya untuk meningkatkan akses," kata Cohen.
More Stories
see more