Dua permainan tradisional Korea Selatan, Paengichigi dan Jegichagi, telah menjadi bagian penting dari warisan budaya anak-anak. Kedua permainan ini memiliki kesamaan dengan mainan yang ditemukan di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Paengichigi menyerupai permainan gasing, sementara Jegichagi mirip dengan sepak bulu ayam. Meskipun tidak ada catatan resmi tentang asal-usul pasti kedua permainan ini, Museum Folk Nasional Korea Selatan mencatat bahwa Paengichigi mungkin berasal dari Tiongkok melalui Silla pada abad ke-8. Permainan ini kemudian berkembang menjadi aktivitas populer, terutama selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Pada zaman dahulu, dalam suasana musim dingin yang sejuk, anak-anak Korea Selatan sering menghabiskan waktu mereka dengan permainan tradisional. Salah satunya adalah Paengichigi, sebuah permainan yang menggunakan cakram kayu berputar. Menurut catatan sejarah, permainan ini diyakini berasal dari Tiongkok melalui kerajaan Silla. Sedangkan Jegichagi, permainan menendang bola kecil yang dibuat dari koin dan kain, menjadi hiburan favorit di masa-masa istimewa seperti Tahun Baru Imlek. Tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan antar generasi, tetapi juga menjaga warisan budaya yang berharga.
Bermain permainan tradisional seperti Paengichigi dan Jegichagi dapat membuka mata kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Dalam era modern ini, di mana teknologi mendominasi, permainan-permainan sederhana ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan keterampilan fisik yang penting bagi pertumbuhan anak-anak. Melalui permainan tradisional, kita dapat mengenal lebih dekat budaya lokal dan merayakan kekayaan warisan yang dimiliki oleh setiap bangsa.