Gaya Hidup
Cara Bedakan Benjolan Mpox dengan Cacar Air, Jangan Keliru!
2024-09-06

Waspada Benjolan Mencurigakan, Bisa Jadi Gejala Cacar Monyet

Jakarta, 6 September 2024 - Cacar monyet, atau yang dikenal juga sebagai Mpox, telah menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, varian terbaru yang lebih mematikan, yakni Clade 1B, telah ditemukan di Thailand, negara tetangga Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita perlu waspada dan mengenali tanda-tanda awal penyakit ini agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Jangan Abaikan Benjolan Mencurigakan di Kulit Anda

Bedakan Cacar Monyet dengan Cacar Air

Salah satu gejala utama Mpox adalah kemunculan benjolan pada kulit. Sekilas, benjolan cacar monyet dan cacar air terlihat serupa. Namun, jika diamati dengan seksama, terdapat perbedaan yang signifikan. Dokter kulit Dr. Esther E. Freeman, yang juga merupakan anggota Satgas Mpox dari American Academy of Dermatology Association (AAD), menjelaskan bahwa benjolan akibat Mpox cenderung muncul di area selangkangan, genital, atau sekitar anus. Berbeda dengan cacar air, benjolan Mpox biasanya hanya terbatas pada area tersebut dan tidak menyebar secara luas.Selain itu, Dr. Freeman menambahkan bahwa orang yang terinfeksi Mpox umumnya hanya memiliki satu atau dua benjolan pada kulit mereka. Benjolan ini dapat terlihat seperti lepuh, berisi nanah, atau bahkan luka terbuka. Hal ini sangat berbeda dengan cacar air yang biasanya muncul dalam jumlah banyak dan secara bersamaan.

Konfirmasi dengan Tes PCR

Menurut Dr. Freeman, ruam atau benjolan akibat Mpox seringkali disalahartikan sebagai cacar air, herpes zoster, atau herpes. Untuk memastikan diagnosis yang tepat, dokter akan mengambil sampel dari ruam atau benjolan tersebut dan melakukan pemeriksaan laboratorium menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR). Hasil tes PCR ini akan menunjukkan apakah sampel tersebut mengandung virus Mpox atau tidak.

Masa Pemulihan yang Panjang

Sebagian besar pasien yang terinfeksi Mpox membutuhkan waktu selama dua hingga empat minggu untuk sembuh. Namun, sebelum benjolannya hilang total, pasien Mpox masih dapat menularkan dan menyebarkan penyakitnya kepada orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka yang terinfeksi untuk segera mendapatkan perawatan medis dan mengisolasi diri guna mencegah penularan lebih lanjut.

Perbedaan dengan Cacar Air

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga menyoroti perbedaan antara Mpox dan cacar air. Mereka menyatakan bahwa perkembangan ruam Mpox cenderung lebih lambat, sekitar tiga hingga empat minggu, dibandingkan dengan cacar air yang berkembang dengan cepat dalam beberapa hari.Selain itu, distribusi ruam pada Mpox dapat muncul mulai dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan, hingga muncul di telapak tangan dan kaki. Sementara itu, distribusi ruam cacar air dimulai dari kepala, lebih padat di tubuh, dan tidak muncul di telapak tangan dan kaki.

Kasus Terkonfirmasi di Indonesia

Menurut data terakhir yang disampaikan oleh Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, hingga tanggal 3 September 2024, total jumlah kasus Mpox di Indonesia masih berjumlah 88 pasien. Kasus terkonfirmasi tersebar di enam provinsi, dengan DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 59 pasien.Meskipun penambahan kasus Mpox di Tanah Air masih belum ditemukan, Kemenkes RI tetap waspada dan siaga. Mereka bahkan pernah menerima laporan suspek Mpox, salah satunya dari pintu masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta.Sebagai masyarakat yang baik, kita semua perlu memperhatikan gejala-gejala Mpox dan segera mencari pertolongan medis jika menemukan sesuatu yang mencurigakan pada kulit kita. Dengan kesadaran dan kewaspadaan bersama, kita dapat mencegah penyebaran penyakit cacar monyet yang semakin luas di Indonesia.
More Stories
see more