Gaya Hidup
Daftar Ikan Terbaik dan Terburuk untuk Diet dan Kesehatan
2024-08-13
Pilihan Seafood Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan Anda
Makanan laut (seafood) adalah sajian menu yang digemari oleh banyak orang. Bagi Anda yang memiliki rencana diet sehat, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya delapan ons seafood per minggunya. Namun, tidak semua jenis seafood serupa sehingga penting bagi Anda untuk mengetahui mana saja hewan laut yang baik dan buruk bagi kesehatan agar mendapatkan manfaat maksimal setelah dikonsumsi.Temukan Pilihan Seafood Terbaik untuk Kesehatan Anda
Ikan Kaya Omega-3: Sumber Terbaik Nutrisi Jantung
Ikan berlemak tinggi seperti salmon, hering, teri, sarden, dan trout adalah sumber terbaik asam lemak omega-3. Asam lemak ini terkenal dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan berbagai cara. Mengonsumsi beberapa porsi empat ons seafood yang mengandung omega-3 setiap minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 36 persen. Selain itu, omega-3 juga diklaim dapat menurunkan risiko penyakit lain, seperti stroke dan Alzheimer.Ikan rendah lemak seperti tilapia, cod, flounder, dan sole juga menjadi pilihan seafood yang baik. Meskipun mengandung kalori yang lebih sedikit daripada ikan berlemak, ikan-ikan ini kaya akan protein. Bagi Anda yang tidak terlalu menyukai rasa amis ikan, tilapia dan cod bisa menjadi pilihan awal yang baik karena rasanya yang tidak terlalu kuat dan cenderung menyerap rasa dari bumbu atau saus.Udang: Sumber Protein Rendah Kalori
Meskipun secara teknis tergolong krustasea atau hewan air berkulit keras, udang dan udang galah adalah pilihan seafood terbaik. Selain rendah merkuri dan kalori, udang juga kaya akan protein. Namun, di balik kandungan bermanfaatnya, udang juga memiliki kekurangan, yakni kandungan kolesterol yang lebih tinggi dan rendah omega-3 daripada jenis ikan lainnya.Hindari Ikan Tinggi Merkuri
Kandungan merkuri yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf pada orang dewasa, serta memengaruhi perkembangan bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, ada beberapa jenis ikan dengan kandungan merkuri tinggi sebaiknya dihindari, seperti ikan todak, marlin, hiu, dan tilefish.King Mackerel dan Orange Roughy: Pilihan Terburuk
Meskipun secara umum ikan mackerel merupakan sumber omega-3 yang baik, king mackerel, terutama yang ditangkap di Samudra Pasifik memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Akibat kandungan merkuri yang tinggi, dokter bahkan menyarankan anak-anak dan wanita hamil atau menyusui untuk menghindari konsumsi ikan ini.Selain itu, ikan orange roughy juga disarankan untuk tidak dikonsumsi karena mengandung kadar merkuri yang tinggi, yakni 0,571 ppm. Ikan spesies predator yang hidup di gunung bawah laut hingga 150 tahun ini membuat mereka menjadi salah satu jenis seafood dengan kandungan merkuri tertinggi.Tuna: Pilih dengan Bijak
Berbagai jenis tuna terkenal memiliki tingkat merkuri yang berbeda dan tinggi, seperti bluefin, bigeye, dan albacore. Meskipun ikan tuna albacore mengandung omega-3 yang tinggi, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsinya lebih dari seminggu sekali. Sebagai sumber protein yang baik, sebaiknya pilih tuna ringan kalengan yang aman dikonsumsi hingga tiga kali seminggu.Ikan Kategori Menengah: Pilihan yang Aman Namun Kurang Optimal
Ada beberapa jenis ikan yang masuk ke dalam kategori "menengah", seperti Chilean sea bass, halibut, mahi mahi, monkfish, dan snapper. Ikan-ikan tersebut tidak mengandung merkuri yang tinggi, tetapi juga tidak memiliki kandungan omega-3 yang cukup. Dengan demikian, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi terlalu banyak jenis ikan berikut.Ikan Tangkapan Liar vs Ikan Budidaya: Mana yang Lebih Baik?
Perbedaan antara ikan tangkapan liar dan ikan ternak sebenarnya cukup sederhana. Ikan tangkapan liar hidup di perairan alami, sementara ikan ternak hidup di tangki yang dipersiapkan. Namun, mana jenis yang lebih baik untuk Anda ternyata tidak sesederhana itu. Kedua jenis ikan ini dapat mengandung merkuri dan nilai gizi masing-masing tergantung pada apa yang selama ini mereka konsumsi. Ikan tangkapan liar cenderung lebih rendah lemak jenuh, sementara ikan ternak cenderung memiliki lebih banyak omega-3.