Pada November lalu, 38 turis asal Vietnam yang memasuki Korea Selatan melalui Pulau Jeju secara misterius menghilang. Menurut laporan media lokal Yonhap, mereka merupakan bagian dari grup sekitar 90 turis asal Nha Trang. Mereka tiba di Korea dengan penerbangan sewaan VietJet Air pada 14 November sesuai dengan Organisasi Pariwisata Jeju. Namun, ke-38 orang tersebut menghilang di pemberhentian terakhir perjalanan mereka sebelum kembali ke Vietnam yang dijadwalkan pada 17 November.

Keistimewaan Perjalanan Turis

Turis asing dapat berlibur di Pulau Jeju tanpa visa hingga 30 hari. Artinya, turis Vietnam tersebut boleh berwisata secara legal hingga 14 Desember. Namun, hingga saat ini, kantor imigrasi setempat masih berusaha menyelidiki keberadaan orang-orang yang hilang dengan memeriksa kamera pengawas.

Persoalan yang Terbuka

Apa yang sebenarnya terjadi kepada 38 turis Vietnam tersebut? Mengapa mereka menghilang tanpa tanda-tanda? Apakah ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan hal ini? Mungkin ada beberapa kemungkinan, seperti kesalahan navigasi atau kondisi alam yang tidak diinginkan. Namun, hingga saat ini, belum ada hasil pasti yang ditemukan.

Implikasi bagi Perjalanan Wisata

Kejadian ini memberikan dampak yang signifikan bagi perjalanan wisata. Turis Vietnam dan lainnya mungkin menjadi lebih cermat dalam memilih destinasi wisata dan memastikan keamanan mereka. Selain itu, juga mengarahkan perhatian pada keamanan dan ketersediaan informasi di tempat-tempat wisata. Hal ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi industri pariwisata di seluruh dunia.

Pertimbangan untuk Pengawasan

Kejadian ini juga mengarahkan perhatian pada kebutuhan pengawasan yang lebih baik di tempat-tempat wisata. Meskipun turis dapat berlibur tanpa visa hingga 30 hari, tetapi keamanan harus tetap menjadi prioritas. Kantor imigrasi harus lebih aktif dalam memantau dan mengelola keberadaan turis. Selain itu, juga perlu adanya sistem informasi yang lebih baik untuk membantu dalam penyelidikan jika terjadi kejadian seperti ini.