Pasar
5 Saham yang Membantu IHSG Terbang 1,2% di Pasar Saham
2024-12-04
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah kembali menunjukkan kecemerlangan pada perdagangan sesi I Rabu (4/12/2024). Saat ini, IHSG melonjak 1,66% ke posisi 7.315,71 dan berhasil kembali ke level psikologis 7.300. Data pasar menunjukkan adanya masuknya kembali dana investor asing ke pasar saham RI setelah beberapa waktu terakhir mereka melepas saham-saham tersebut.
Perubahan IHSG: Dampak Dana Investor Asing dan Perkiraan Fed
Sektor Bahan Baku menjadi Penopang Terbesar
Pada sesi I hari ini, sektor bahan baku menjadi yang paling kencang penguatannya. IHSG mendapat dukungan besar dari sektor ini, mencapai 3,27%. Ini menunjukkan kepekaan pasar terhadap sektor ini dan dampaknya pada indeks secara keseluruhan. Sektor bahan baku memiliki peran penting dalam perekonomian dan dampaknya pada IHSG tidak dapat diabaikan.Dalam perdagangan, saham-saham di sektor bahan baku menunjukkan perkembangan yang positif. Emiten-emiten di sektor ini memiliki potensi yang tinggi dan dapat memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan IHSG. Perkembangan sektor ini menunjukkan keberhasilan dalam mengatur risiko dan mengoptimalkan hasilnya.Perbankan Raksasa menjadi Penopang IHSG
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi penopang utama IHSG. BBRI mencapai 13,1 indeks poin, BMRI sebesar 9 indeks poin, dan BBNI sebesar 5,07 indeks poin. Perbankan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian dan memiliki pengaruh yang signifikan pada indeks saham.Perkembangan saham perbankan menunjukkan kepercayaan investor terhadap sektor ini. Perbankan memiliki keunggulan dalam manajemen risiko dan memberikan layanan yang berharga bagi masyarakat. Perkembangan saham perbankan juga menunjukkan keberhasilan dalam mengadaptasi dengan perkembangan pasar.Emiten Konglomerasi Prajogo Pangestu membantu IHSG Terbang
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dua emiten konglomerasi Prajogo Pangestu, turut membantu IHSG terbang. BREN mencapai 14,5 indeks poin dan TPIA sebesar 8,4 indeks poin. Emiten konglomerasi memiliki keunggulan dalam mengelola risiko dan memiliki berbagai cabang bisnis yang dapat memberikan stabilitas dan pertumbuhan.Perkembangan emiten konglomerasi menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan bisnis mereka. Mereka memiliki keunggulan dalam mengadaptasi dengan perkembangan pasar dan memiliki kepercayaan investor. Emiten konglomerasi juga memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut dan memberikan kontribusi lebih besar pada IHSG.Dampak Dana Investor Asing dan Perkiraan Fed
IHSG kembali sumringah di tengah masuknya kembali dana investor asing ke pasar saham RI mulai kemarin. Data pasar menunjukkan asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) atau foreign inflow sebesar Rp 2,08 triliun kemarin, dengan rincian sebesar Rp 797 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 1,28 triliun di pasar tunai dan negosiasi. Bahkan, besarnya modal asing masuk tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 September 2024.Hal ini merupakan inflow pertama yang baik untuk pasar reguler maupun secara keseluruhan setelah outflow terjadi secara berturut-turut sejak 6 November 2024. Investor menantikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed setelah rilis notulen FOMC bulan lalu. Dalam notulen dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November, pejabat The Fed menyampaikan bahwa inflasi sedang melambat dan pasar tenaga kerja tetap kuat, yang memungkinkan adanya pemotongan suku bunga lebih lanjut meskipun dilakukan secara bertahap.Memberikan informasi tentang dampak dana investor asing dan perkiraan Fed adalah penting bagi investor untuk memahami perkembangan pasar saham. Mereka dapat menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengoptimalkan hasilnya.