Gaya Hidup
‘Kiamat’ Melati Ancam Thailand, Harganya Tembus Rp 1,1 Juta per Kg
2024-08-12

Bunga Melati Thailand Melambung Tinggi, Impor dari Indonesia Jadi Solusi

Cuaca yang tidak menentu di Thailand telah menyebabkan kelangkaan bunga melati lokal pada Hari Ibu tahun ini. Hal ini memaksa banyak penjual bunga di Pasar Segar Thetsabarn 1 di Khon Kaen untuk mengimpor sebagian besar pasokan mereka dari Indonesia, di mana harga bunga melati lebih terjangkau.

Harga Bunga Melati Thailand Melonjak Hingga 4 Kali Lipat

Kelangkaan Bunga Melati Lokal

Seorang penjual bunga berusia 65 tahun, Noorian, mengatakan bahwa bunga melati Thailand tidak banyak mekar tahun ini. Hujan terus-menerus telah menahannya, menyebabkan kelangkaan pasokan. Biasanya, harga bunga melati selama musim sepi adalah 300-600 baht (Rp135-271 ribu) per kilogram, tergantung pada ukurannya. Namun tahun ini, harganya bisa mencapai empat kali lipat jumlah tersebut, mencapai 2.400-2.600 baht per kilogram (Rp1-1,1 juta).

Impor Bunga Melati dari Indonesia

Untuk mengatasi kelangkaan ini, banyak penjual bunga di Pasar Segar Thetsabarn 1 di Khon Kaen mengimpor sebagian besar pasokan mereka dari Indonesia. Harga bunga melati Indonesia dihargai 1.000 baht (Rp453 ribu) per kilogram, lebih murah dibandingkan dengan bunga melati Thailand yang dihargai 1.500 baht (Rp680 ribu) per kilogram.

Penggunaan Bunga Pengganti

Karena kelangkaan bunga melati, seorang pembuat karangan bunga berusia 82 tahun, Malasri, terpaksa menggunakan bunga putih lain, seperti kuncup Tabernaemontana Pandacaqui, sebagai pengganti melati. Bunga ini dikenal di Indonesia dengan nama mondokaki, memiliki warna putih mirip melati namun tidak mengeluarkan wangi.

Melati, Simbol Hari Ibu di Thailand

Melati merupakan simbol Hari Ibu di Thailand. Bunganya berwarna putih dan memiliki wangi yang tahan lama, sehingga menjadi pilihan utama untuk merayakan Hari Ibu di negara tersebut. Namun, kelangkaan bunga melati tahun ini telah memaksa para penjual dan pembuat karangan bunga untuk mencari alternatif lain.
More Stories
see more