Belarusia telah menunjuk kembali Alexander Lukashenko sebagai pemimpin tertinggi negara. Dalam pemilihan umum yang baru saja berakhir, Lukashenko berhasil meraih hampir 87% suara dari total lebih dari 6,9 juta pemilih yang berpartisipasi. Saingan terdekatnya hanya mendapat sekitar 3% suara. Hasil ini menegaskan posisi Lukashenko sebagai presiden untuk periode kelima kalinya secara berturut-turut. Komisi Pemilihan Umum Pusat mengharapkan akan merilis hasil resmi paling lambat pada awal bulan Februari.
Dalam suasana politik yang hangat, Belarusia baru-baru ini menyelesaikan pemilihan presiden penting. Di bawah langit biru Moskow, pemilihan ini diselenggarakan pada hari Minggu, dengan pemungutan suara awal berlangsung selama lima hari pada akhir Januari. Sebanyak 6,9 juta warga negara memiliki hak untuk memberikan suara mereka.
Ketika hasil awal dirilis, dunia melihat bahwa Alexander Lukashenko, tokoh politik yang sudah lama memegang kekuasaan sejak 1994, kembali meraih kemenangan besar. Ia mendapatkan dukungan sebesar 86,82% dari pemilih. Para pesaingnya, termasuk Sergei Syrankov dan Oleg Gaidukevich, hanya menerima sebagian kecil suara. Menurut aturan, calon presiden harus memperoleh lebih dari separuh suara untuk menang.
Igor Karpenko, ketua komisi pemilihan, menyatakan bahwa hampir 500 pemantau internasional hadir untuk memastikan integritas proses pemilihan. Meskipun demikian, beberapa pertanyaan tentang legitimasi pemilihan ini masih mengemuka.
Seiring pengumuman ini, Lukashenko akan memulai masa jabatan tujuh tahun ke-7 sebagai presiden Belarusia. Hasil resmi diharapkan akan dipublikasikan dalam beberapa minggu ke depan.
Bagi para pembaca, pemilihan ini menyoroti kompleksitas dinamika politik di Eropa Timur. Meski banyak yang mendukung kepemimpinan yang stabil, tidak sedikit pula yang khawatir tentang aspek demokrasi dan hak-hak sipil di bawah pemerintahan yang sama sekali tidak pernah berganti dalam beberapa dekade terakhir. Ini menimbulkan diskusi mendalam tentang nilai-nilai demokrasi dan stabilitas politik.