Pada hari ini, Teheran melaporkan peluncuran pesawat tak berawak terbesar yang pernah diproduksi oleh negara tersebut. Nama yang diberikan kepada pesawat ini adalah 'Gaza', sebagai bentuk penghormatan kepada wilayah Palestina yang telah mengalami kerusakan akibat konflik berkepanjangan. Pesawat ini dilengkapi dengan kapasitas untuk membawa hingga 12 bom dan akan digunakan dalam operasi di daerah perbatasan. Para pemimpin militer tertinggi Iran, termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami, hadir dalam inspeksi pesawat ini.
Menurut informasi dari komandan pasukan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Amir Ali Hajizadeh, kehadiran pesawat tanpa awak ini memiliki potensi besar untuk memperkuat keamanan di kawasan perbatasan dan mengurangi ancaman teroris. Pesawat ini dirancang untuk mendeteksi dan merespons berbagai ancaman seperti aktivitas penyelundupan atau gerakan kelompok-kelompok ekstremis. Selain itu, pesawat ini juga ditampilkan bersama sejumlah peralatan militer lainnya pada pameran militer Iran.
Pesawat tak berawak ini, yang juga dikenal sebagai Shahed-149, merupakan salah satu unit UAV dengan ketinggian menengah dan daya tahan rendah (MALE). Dengan muatan maksimum 500 kilogram, pesawat ini mampu mencapai ketinggian penerbangan hingga 35.000 kaki. Salah satu fitur unggulan dari pesawat ini adalah kemampuan komunikasi satelitnya serta radar aperture sintetis yang dapat mendeteksi target permukaan maupun bawah air.
Kehadiran pesawat tak berawak ini menandai langkah penting bagi Iran dalam upaya meningkatkan sistem keamanan perbatasan. Dengan teknologi canggih yang dimilikinya, pesawat ini dipercaya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. Penggunaannya diharapkan dapat memperkuat kapabilitas militer Iran dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin timbul di perbatasan.