Gaya Hidup
Benarkah Orang Kaya Lebih Berisiko Kanker Dibanding Orang Miskin?
2024-09-25
Orang Kaya Lebih Rentan Terkena Kanker, Ini Alasannya
Sebuah studi di Finlandia mengungkap fakta yang mengejutkan. Ternyata, orang-orang dengan status ekonomi yang lebih tinggi atau orang kaya secara genetik memiliki risiko lebih besar terkena kanker. Temuan ini seolah menantang kepercayaan umum bahwa orang miskin lebih rentan terhadap penyakit mematikan ini.Gaya Hidup dan Akses Kesehatan Jadi Kunci
Perbedaan Risiko Kanker Berdasarkan Status Sosial-Ekonomi
Penelitian yang dilakukan di Finlandia ini mengumpulkan data kesehatan, status sosio-ekonomi, dan genomik dari 280.000 warga berusia 35 hingga 80 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang berpendidikan rendah memiliki kerentanan genetik lebih besar untuk terkena artritis reumatoid, kanker paru-paru, depresi, alkoholisme, dan diabetes tipe 2. Di sisi lain, mereka yang berpendidikan lebih tinggi memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara dan prostat.Temuan ini seolah membalikkan anggapan selama ini bahwa orang-orang berpenghasilan rendah menanggung beban kanker yang tidak merata. Hal ini disebabkan karena mereka cenderung tidak memiliki asuransi dan menghadapi akses terbatas ke layanan pencegahan, skrining, dan pengobatan.Faktor Gaya Hidup dan Akses Kesehatan
Menurut Dr. Fiona Hagenbeek, peneliti utama, orang-orang dengan penghasilan lebih besar memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin, literasi kesehatan yang lebih baik, dan cenderung tidak terlibat dalam perilaku berisiko seperti merokok dan penyalahgunaan alkohol. Usia juga menjadi faktor penting."Insiden kanker yang lebih tinggi di antara individu dengan status sosial ekonomi tinggi mungkin mencerminkan bahwa individu-individu ini tidak meninggal karena penyebab lain di usia yang lebih muda dan menjadi cukup tua untuk mengidap kanker," jelas Hagenbeek.Sementara itu, Dr. Jiyoung Ahn, profesor dan direktur asosiasi untuk ilmu populasi di NYU Perlmutter Cancer Center, percaya bahwa perilaku skrining kesehatan adalah kunci penelitian ini. "Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika Anda memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi, Anda cenderung lebih sering menjalani skrining," ujarnya.Deteksi Dini Kanker Lebih Sering Dilakukan Orang Kaya
Dr. Elisa Port, kepala bedah payudara untuk Mount Sinai Health System, juga menambahkan bahwa praktik skrining peserta menjadi faktor penting. "Payudara dan prostat adalah jenis [kanker] yang, jika Anda melakukan lebih banyak skrining, semakin sering Anda memeriksanya, semakin banyak yang Anda temukan," ungkapnya.Dengan kata lain, orang-orang dengan status sosial-ekonomi tinggi cenderung lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, sehingga lebih banyak kasus kanker yang terdeteksi. Sementara itu, mereka yang berpenghasilan rendah memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan, sehingga kasus kanker pada kelompok ini mungkin tidak terdeteksi.Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya akses yang merata terhadap layanan kesehatan, terutama pemeriksaan rutin dan skrining, agar semua lapisan masyarakat dapat terhindar dari risiko kanker yang mengintai.