Pasar
Bursa Asia Dibuka Beragam, Nikkei Naik, Kospi Bergerak Sedikit
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia Pasifik telah membuka dengan berbagai kondisi saat memasuki sesi perdagangan terakhir minggu ini. Sentimen di pasar ini tampaknya relatif tenang, meskipun ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar.
Perubahan Sentimen Pasar Asia dan Dampaknya
Gejolak Politik dan Dampaknya
Dampak pasar dari gejolak politik di Korea Selatan dan Prancis mulai mereda. Hal ini memberikan kesan yang positif pada pasar Asia Pasifik. Namun, kondisi tersebut masih memerlukan perhatian untuk memastikan stabilitas pasar.Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan politik dengan seksama. Jika gejolak politik berlanjut atau terjadi perubahan yang tidak diantisipasi, dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kinerja ekonomi.Perubahan Nilai Dolar dan Dampaknya
Dolar turun 0,5% pada Kamis, yang merupakan tren ketiga berturut-turut. Hal ini memberikan kesempatan bagi pasar Asia Pasifik untuk berkembang. Namun, jika dolar melambat terlalu cepat, dapat mengakibatkan masalah bagi ekonomi Asia.Perubahan nilai dolar juga akan mempengaruhi impor dan eksport. Jika dolar turun, impor akan lebih murah, tetapi eksport akan lebih sulit. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh para pelaku pasar.Kinerja Pasar Asia Pasifik
Kospi dibuka lebih tinggi tetapi kehilangan momentum, turun 0,90% dan ditutup pada 2.441,85. Indeks Kosdaq juga melemah 0,92% menjadi 670,94. Indeks Nikkei 225 naik 0,30% dan ditutup pada 39.395,60, sementara Topix sedikit menguat 0,06% menjadi 2.742,24.Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,1% di akhir jam perdagangan, sedangkan indeks CSI 300 China daratan melemah 0,23% menjadi 3.921,58. Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,1% dan berakhir di 8.471,10.Kinerja pasar Asia Pasifik ini menunjukkan perbedaan kondisi di berbagai pasar. Para pelaku pasar perlu memahami kondisi pasar masing-masing dan mengambil langkah-langkah yang tepat.Perkiraan Ekonomi AS dan Dampaknya
Fed bagian Atlanta meningkatkan perkiraan model GDPNow untuk pertumbuhan Q4 menjadi 3,3%, angka yang mengesankan. Sementara pertumbuhan di Eropa, China, dan banyak ekonomi utama lainnya melambat, AS terus menunjukkan performa yang kuat.Ini menjadi pedang bermata dua bagi Asia. Di satu sisi, booming pasar AS dapat mengangkat pasar lain. Namun, jika ini meningkatkan dolar dan imbal hasil Treasury, kondisi keuangan global dapat mengetat dan modal akan mengalir ke AS.Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan ekonomi AS dengan seksama. Jika pertumbuhan AS terlalu cepat, dapat mengakibatkan masalah bagi pasar Asia Pasifik.Keputusan RBI dan Dampaknya
Para pelaku pasar di Asia juga menantikan keputusan Reserve Bank of India (RBI). Bank sentral ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga repo utama di 6,50%, setelah inflasi melonjak melewati ambang toleransi RBI sebesar 6% pada Oktober.Meskipun rupee berada di level terendah terhadap dolar, hasil obligasi acuan berada di level terendah hampir empat tahun, saham India tertinggal dibandingkan pasar regional lainnya, dan ekonomi tumbuh pada laju paling lambat dalam hampir dua tahun.Keputusan RBI akan mempengaruhi kondisi keuangan di India dan juga pasar Asia Pasifik secara luas. Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan dengan seksama dan mengambil langkah-langkah yang tepat.