Trihatma adalah pemilik raksasa properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. (Agung Podomoro Group). Grup bisnis ini membangun Senayan City, Thamrin City, dan Central Park. Dalam catatan APPBI, Central Park saat ini menjadi mal terbesar di Jakarta. Mal berlokasi di Grogol Petamburan, Jakarta Barat memiliki luas 188.077 m2 dan luas area pertokoan 125.626 m2. Namun pada 2022, Agung Podomoro Land melepas 149 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas Central Park Mall atau setara 85% kepada PT CPM Assets Indonesia. Transaksi dilakukan setelah CPM Assets Indonesia diakuisisi oleh perusahaan asal Jepang, yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp. melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC. Sedangkan Senayan City masuk dalam daftar mal besar dengan fasilitas terlengkap di Jakarta. Dalam catatan APPBI, Senayan City yang berlokasi di Jl Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai beroperasi tahun 2006. Mal ini berdampingan dengan stasiun TV dan apartemen sehingga cukup ramai oleh lalu lalang pekerja kantoran dan penghuni apartemen.
Senayan City memiliki luas sekitar 141.472 m2 yang terdiri dari dua bagian, yakni West Mall dan East Mall. Kedua bagian mal dihubungkan dengan sky bridge. Ini merupakan salah satu contoh besar dari properti yang dibangun oleh Agung Podomoro Group di Jakarta.
Sutjipto Nagaria adalah pemilik Summarecon Agung Tbk yang mempunyai Summarecon Mall Kelapa Gading. Menurut APPBI, Summarecon Mall Kelapa Gading adalah mal terbesar kedua di Jakarta. Pembangunan mal ini dimulai sejak tahun 1990 dan terus berkembang sampai sekarang. Mal berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara memiliki luas 150.000 m2 dan mengusung berbagai konsep, seperti gaya hidup, kuliner, hingga entertainment. Diperkirakan ada 600 tenant beroperasi di mal ini.
Summarecon Mall Kelapa Gading menjadi salah satu destinasi favorit bagi banyak orang di Jakarta Utara. Mal ini memberikan pengalaman belanja yang unik dengan berbagai fasilitas dan tenant yang menarik.
Eka Tjandranegara adalah pemilik bisnis Grup Mulia. Mengutip situs Tatler Asia, Eka melalui Grup Mulia adalah ‘otak’ di balik kehadiran properti megah dan terkenal di Indonesia, mulai dari pusat perbelanjaan, hotel mewah hingga gedung pencakar langit. Salah satunya, Mall Taman Anggrek.
APPBI mencatat, Mall Taman Anggrek yang posisinya bersebelahan dengan Central Park ini, memiliki luas bangunan mencapai 360.000 m2 dan memiliki kapasitas 4.000 tempat parkir. Mal yang beroperasi sejak tahun 1996 ini memiliki ikon berupa giant LED atau disebut juga LED Façade sepanjang 353,4 meter dan tinggi 25 meter. TV raksasa bahkan tercatat sebagai “The World Largest LED Illuminated Façade”. Mal ini juga terkenal karena mal pertama di Indonesia yang memiliki arena ice skating pertama di Indonesia.
Kakak beradik yang menjadi orang terkaya di Indonesia juga memiliki mal di kawasan Jakarta Pusat yakni Grand Indonesia yang merupakan bagian dari PT Grand Indonesia (Djarum Group). Menurut APPBI, Grand Indonesia juga masuk dalam daftar mal terbesar dan termewah di Indonesia.
Mall karya Djarum Group ini dibangun dengan pengembangan terintegrasi perkantoran Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, dan juga apartemen Kempinski Private Residences. Grand Indonesia memiliki luas sekitar 141.472 m2 yang terdiri dari dua bagian, yakni West Mall dan East Mall. Kedua bagian mal dihubungkan dengan sky bridge. Ini merupakan salah satu contoh megah dari properti di Jakarta Pusat yang menggabungkan berbagai fasilitas.
Tan Kian adalah pemilik mal yang ada di kawasan SCBD, Senayan, Pacific Place lewat kerajaan bisnis Dua Mutiara Group, yaitu Pacific Mall. Mal mewah ini menempati posisi ketujuh daftar mal terbesar di Jakarta versi APPBI.
Pacific Place merupakan pusat belanja yang didirikan dengan konsep mixed use, yaitu terdiri dari One Pacific Place Office, The Ritz-Carlton Hotel, dan The Ritz Carlton Residence. Mal ini memberikan pengalaman belanja dan hiburan yang lengkap bagi para pengunjung.
Pada laman Linkedin perusahaan ini tertulis sebagai pihak yang membangun dan mengelola kawasan Senayan Square, termasuk Plaza Senayan. Perusahaan ini merupakan perusahaan venture antara Kajima Overseas Asia Pte. Ltd dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno.
Mal ini masuk dalam daftar mal terbesar di Jakarta versi APPBI, dengan luas mencapai 130.500 m2. Senayan Square menjadi salah satu pusat perbelanjaan penting di Jakarta dengan berbagai fasilitas yang tersedia.
Alexander Tedja adalah pemilik Pakuwon Group. Melansir detik, grup bisnis ini pemilik sederet mal di Jakarta seperti Blok M Plaza, Mal Kota Kasablanka (Kokas), juga Mal Gandaria City.
Menurut APPBI, mal Kota Kasablanka adalah salah satu mal terbesar di Jakarta. Mal ini berlokasi di Jl Casablanca Raya Kav. 88, Tebet, Jakarta Selatan dan masuk dalam kawasan superblok. Mal ini menjadi salah satu atraksi perbelanjaan di Jakarta Selatan dengan berbagai fasilitas dan tenant yang menarik.
Mal Pondok Indah (PIM) adalah salah satu mal pertama di Jakarta yang dibangun pada tahun 1991 dan pembangunannya juga menimbulkan tren pembangunan mal di bagian lain Jakarta.
Dalam daftar APPBI, mal ini masuk dalam daftar di Jakarta. Mal yang beroperasi sejak tahun 1991 ini awalnya hanya terdiri dari satu bangunan utama. Kini, sudah ada tiga bangunan mal, yakni PIM 1, PIM 2, dan PIM 3 yang dibuka tahun 2021. Pondok Indah Mall merupakan properti yang dikembangkan oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk. Perusahaan itu didirikan oleh Murdaya Poo pada 29 Maret 1972.
Menurut APPBI, meski bukan yang terbesar, Mal Sarinah merupakan mal terunik dan tertua di Indonesia. Sarinah menjadi pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia yang menjadi landmark kota Jakarta.
Mal yang berlokasi di Jl MH Thamrin No. 11, Jakarta Pusat ini sudah buka sejak tahun 1966. Mengutip situs resmi perusahaan, Mal Sarina didirikan pada tahun 1962. PT Sarinah (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan.
Mal Sarinah memiliki keunikan dan sejarah yang unik di dunia perbelanjaan di Jakarta.