Pada sektor transisi energi, fokus utama adalah pada energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin. Hal ini telah menciptakan kebutuhan yang signifikan terhadap tenaga kerja terampil di bidang ini. Para profesional di sektor ini harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem energi terbarukan.
Contohnya, para ahli dalam bidang instalasi dan pemeliharaan panel surya harus memiliki pengetahuan tentang cara kerja panel surya, cara mengoptimalkan daya output, dan cara mengatasi kendala teknis. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola dan memantau sistem-sistem tersebut agar tetap berfungsi dengan baik.
Dengan regulasi lingkungan yang semakin ketat di berbagai negara, perusahaan membutuhkan profesional yang memahami hukum dan kebijakan lingkungan. Mereka harus mampu membantu perusahaan mematuhi peraturan-peraturan tersebut dan mengelola dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan perusahaan.
Contohnya, para juru hukum lingkungan harus memiliki pengetahuan tentang undang-undang lingkungan, cara menginterpretasikan peraturan, dan cara membantu perusahaan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak lingkungan. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam komunikasi dengan stakeholder lain, seperti pemerintah dan komunitas.
Perusahaan saat ini berlomba-lomba berinovasi dengan produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini telah menciptakan permintaan yang tinggi terhadap individu yang memiliki keahlian dalam penelitian dan pengembangan produk berkelanjutan.
Contohnya, para ilmuwan dan peneliti harus memiliki pengetahuan tentang teknologi baru dan cara mengaplikasikannya dalam produk dan layanan. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengembangkan prototipe produk, menguji keefektifan produk, dan mengembangkan strategi pemasaran untuk produk berkelanjutan.
Kebutuhan terhadap ahli pengelolaan sumber daya alam seperti air, tanah, dan keanekaragaman hayati terus meningkat. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan ekosistem.
Contohnya, para ahli dalam bidang manajemen air harus memiliki pengetahuan tentang cara mengelola dan memelihara air bersih, cara mengelola sumber air alami, dan cara mengatasi masalah air seperti polusi dan kekeringan. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola hubungan dengan stakeholder lain, seperti masyarakat dan pemerintah.
Konsumen semakin peduli dengan isu lingkungan. Perusahaan harus merekrut tenaga ahli yang mampu menciptakan strategi pemasaran dan komunikasi berbasis keberlanjutan.
Contohnya, para ahli dalam bidang pemasaran harus memiliki pengetahuan tentang cara mengkomunikasikan keberlanjutan kepada konsumen, cara mengembangkan strategi pemasaran yang berorientasi pada lingkungan, dan cara mengelola reputasi perusahaan dalam konteks lingkungan. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola hubungan dengan stakeholder lain, seperti komunitas dan non-profit.