Dalam upaya memajukan industri film Tanah Air, Telkomsel melalui MaxStream Studios telah mengenalkan program baru yang mendukung sineas muda. Program ini, dikenal sebagai SISS, bertujuan untuk membuka lebih banyak peluang bagi pekerja kreatif lokal. Sebagai hasil dari seleksi yang dimulai pada 27 Agustus 2024, tiga film pendek telah dipilih dan ditayangkan di JAFF 2024 pada 5 Desember 2024. Film-film tersebut mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari perayaan pencapaian digital hingga dilema etika dalam produksi film.
Film pertama yang menarik perhatian adalah karya Razny Mahardhika. Cerita ini mengisahkan trio Kino, Via, dan Wahyu yang merayakan sukses mereka di platform YouTube. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen puncak malah berubah menjadi akhir yang tak terduga. Sementara itu, Hannan Chintya membawa penonton ke dunia Ciko, seorang editor film yang terjebak dalam konflik antara integritas profesional dan tekanan eksternal. Ciko harus membuat keputusan sulit ketika diminta untuk menghapus adegan penting dari sebuah film oleh investor, sementara sutradara dan produser memiliki pandangan berbeda.
Kedua cerita ini mencerminkan tantangan dan kompleksitas yang dihadapi oleh sineas muda di industri film. Mereka menunjukkan bagaimana kreativitas dapat bertabrakan dengan realitas bisnis, serta bagaimana momen-momen penting bisa berubah secara drastis. Dengan adanya SISS, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan dukungan nyata kepada sineas muda, baik melalui pembiayaan maupun pendampingan produksi.
Lesley Simpson, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem industri film yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui SISS, MaxStream Studios berperan sebagai platform yang memfasilitasi bakat-bakat muda, memberi mereka kesempatan untuk berkembang dan memamerkan karyanya kepada publik luas. Ini bukan hanya tentang mendukung sineas, tetapi juga membangun masa depan industri film Indonesia yang lebih cerah.