Gaya Hidup
Minuman Manis Lebih Bahaya dari Rokok, Mitos atau Fakta?
2024-08-07

Bahaya Minuman Manis: Mengapa Kita Harus Waspada

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan ledakan popularitas berbagai minuman manis kekinian, mulai dari boba hingga kopi aren. Sayangnya, banyak masyarakat yang abai terhadap kandungan gula yang tinggi dalam minuman-minuman tersebut, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Minuman Manis: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Kita

Bahaya Tersembunyi dalam Minuman Kemasan

Ahli gizi Syarief Darmawan menyatakan bahwa minuman kemasan yang tinggi gula dapat lebih berbahaya daripada rokok. Hal ini dikarenakan selain mengandung gula, minuman kemasan juga mengandung bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan dan pewarna buatan yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.Menurut Syarief, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular, seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu memperhatikan asupan gula harian mereka.

Batasan Konsumsi Gula yang Direkomendasikan

Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara dengan 5 sendok teh. Jumlah ini sudah termasuk gula yang terkandung dalam makanan ringan (snack) atau makanan berat.Syarief menekankan bahwa jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, maka dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk membatasi konsumsi gula sesuai dengan rekomendasi.

Langkah-langkah Pencegahan Konsumsi Gula Berlebih

Untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan, Syarief memberikan beberapa tips bagi masyarakat:1. Perbanyak konsumsi buah-buahan segar2. Tingkatkan aktivitas olahraga3. Hindari stres, yang dapat menyebabkan keinginan untuk ngemil4. Perhatikan informasi nilai gizi pada kemasan makanan dan minumanDengan menerapkan langkah-langkah tersebut, masyarakat dapat menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyakit akibat konsumsi gula yang berlebihan.

Singapura Melarang Iklan Minuman Manis

Tidak hanya di Indonesia, negara tetangga Singapura juga telah mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah konsumsi minuman manis yang berlebihan. Singapura telah melarang penayangan iklan minuman manis sebelum pukul 9 malam.Langkah ini diambil untuk mengurangi paparan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, terhadap promosi minuman manis yang dapat mendorong konsumsi yang berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa isu konsumsi gula yang berlebihan menjadi perhatian serius bagi pemerintah di kawasan Asia Tenggara.Dengan adanya kesadaran dan tindakan yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, diharapkan dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh konsumsi minuman manis yang berlebihan. Upaya ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah timbulnya penyakit tidak menular di kemudian hari.
more stories
See more