Pasar
Bakrie & Brothers (BNBR) Berhasil Restrukturisasi Utang, Kinerja Keuangan Membaik
2024-10-25
Dalam laporan keuangan kuartal III 2024, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mengumumkan keberhasilannya dalam menurunkan liabilitas dan meningkatkan ekuitas. Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam proses restrukturisasi utang yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Langkah Strategis Menuju Pemulihan Keuangan
Penurunan Liabilitas dan Peningkatan Ekuitas
Pada kuartal III 2024, BNBR berhasil menurunkan liabilitasnya sebesar 38% menjadi Rp 2,75 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai Rp 4,44 triliun. Selain itu, ekuitas perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 62,7% menjadi Rp 4,32 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,66 triliun.Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan berkah yang patut disyukuri. Dengan rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang lebih ringan, dan arus kas yang lebih kuat, BNBR dapat beroperasi dengan lebih efisien.Peningkatan Profitabilitas
Selain perbaikan struktur keuangan, BNBR juga mencatatkan peningkatan net income yang signifikan pada kuartal III 2024, yaitu sebesar 416,8% menjadi Rp 636,27 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 123,12 miliar.Meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 11,6%, BNBR berhasil meningkatkan gross profit sebesar 6,8% dan operating profit sebesar 1%. Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, menjelaskan bahwa kenaikan EBITDA menunjukkan kinerja positif perusahaan, serta peningkatan net income yang signifikan sebagai dampak dari pelepasan salah satu aset perusahaan untuk penyelesaian utang.Restrukturisasi Utang dan Kuasi Reorganisasi
Proses restrukturisasi utang yang telah berlangsung selama beberapa tahun, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang efektif pada 22 Agustus 2024, telah memberikan dampak positif pada postur neraca BNBR. Saat ini, postur neraca perusahaan jauh lebih ramping dan sehat.Dalam waktu dekat, BNBR akan menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement. Untuk itu, perusahaan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa untuk meminta persetujuan para pemegang saham.Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, rasio debt to assets BNBR turun menjadi 39% dari 63% pada akhir tahun lalu. Sedangkan rasio debt to equity juga turun signifikan menjadi 64% dari 167% pada akhir tahun 2023. Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp636,3 miliar, dari sebelumnya defisit Rp19,5 triliun yang telah berhasil dieliminasi melalui aksi korporasi kuasi reorganisasi.Fokus pada Pengembangan Bisnis
Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, menyatakan bahwa rangkaian aksi korporasi yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil positif. Dengan struktur liabilitas dan ekuitas yang sangat baik, BNBR akan fokus pada penguatan sisi operasional bisnis di seluruh sektor unit usaha, termasuk pengembangan bisnis baru di proyek-proyek strategis.Keberhasilan BNBR dalam memperbaiki kinerja keuangan dan struktur permodalan menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola tantangan dan mengambil langkah-langkah strategis yang tepat. Hal ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi BNBR untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.