Pasar
Dampak Kemenangan Trump: Gejolak Ekonomi Indonesia yang Tak Terduga
2024-11-07
Kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS berikutnya telah memberikan dampak yang signifikan bagi pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sudah ambles hingga 1% lebih pada perdagangan sesi I Kamis (7/11/2024), sementara nilai tukar rupiah juga berpotensi melemah ke depannya. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan ada tiga hal yang perlu diwaspadai jika Trump kembali menjadi presiden, yaitu tekanan terhadap nilai tukar rupiah, potensi tekanan kepada arus modal, dan ketidakpastian di pasar keuangan.

Kebijakan Trump Berpotensi Berdampak Buruk bagi Ekonomi Indonesia

Pelemahan IHSG Seiring Kemenangan Trump

Pada perdagangan sesi I Kamis (7/11/2024), IHSG terpantau sudah ambles hingga 1% lebih ke posisi 7.299,29. IHSG bahkan sudah menyentuh level psikologis 7.200, tepatnya di 7.290-an. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 6,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 13 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 751.652 kali. Anjloknya IHSG sejalan dengan sebagian bursa Asia seperti Nikkei. Salah satu pemicunya adalah kemenangan Trump bisa meningkatkan aliran modal asing karena investor melihat investasi di AS lebih menarik.

Potensi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan ada tiga hal yang perlu diwaspadai jika Trump kembali menjadi presiden, salah satunya adalah tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Menurutnya, nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke depan, dan aliran modal asing akan semakin sempit. Hal ini dikarenakan kebijakan perdagangan global Trump yang menimbulkan kecemasan khususnya di Asia, mengingat platform proteksionis yang kuat, di mana tarif yang lebih agresif pada impor ke AS telah dijanjikan.

Ketidakpastian di Pasar Keuangan

Selain pelemahan nilai tukar rupiah, Perry Warjiyo juga menyatakan bahwa kemenangan Trump berpotensi menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan. Hal ini dikarenakan kebijakan Trump yang cenderung tidak stabil dan sulit diprediksi, sehingga dapat menciptakan volatilitas di pasar keuangan. Ketidakpastian ini tentu akan berdampak langsung terhadap perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Komitmen BI Menjaga Stabilitas Ekonomi

Guna mengantisipasi potensi risiko dari menangnya Trump dalam Pilpres AS, Perry Warjiyo menyatakan bahwa BI akan bersama pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan, sambil terus mendukung laju pertumbuhan ekonomi. BI akan terus menyampaikan komitmen mereka menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK.
more stories
See more