Pasar
Danantara: Memperkuat Sinergi dan Daya Saing BUMN di Tengah Persaingan Global
2024-11-07
Rencana pemerintah untuk membentuk badan super holding BUMN, Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), telah menciptakan gejolak di pasar modal, khususnya pada saham-saham emiten BUMN, terutama di sektor perbankan. Peluncuran Danantara yang semula direncanakan hari ini, akhirnya ditunda karena menunggu kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari kunjungan luar negeri.
Danantara: Memperkuat Sinergi dan Daya Saing BUMN
Danantara: Badan Super Holding BUMN yang Ditunggu-tunggu
Danantara direncanakan akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo pada tahap awal, empat di antaranya merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia(Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Bila menggabungkan total aset tujuh BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai nyaris Rp9.000 triliun.Pembentukan Danantara diharapkan dapat memperkuat sinergi dan daya saing BUMN di tengah persaingan global yang semakin ketat. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya tujuh BUMN jumbo tersebut, Danantara diharapkan dapat menjadi pemain utama di berbagai sektor strategis, seperti energi, infrastruktur, dan keuangan.Reaksi Pasar Modal: Saham BUMN Terkoreksi Tajam
Rencana pembentukan Danantara telah memicu reaksi di pasar modal, dengan saham-saham emiten BUMN, khususnya di sektor perbankan, mengalami koreksi yang cukup dalam. Empat emiten bank BUMN yang masuk dalam aset Danantara, yaitu BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM, tercatat mengalami penurunan harga saham sejak perdagangan Rabu (6/11/2024).Saham BBRI tercatat turun 2,34% pada perdagangan kemarin dan kembali turun 1,09% pada perdagangan hari ini. Saham BMRI turun 5,42% kemarin dan terus tergelincir 1,91% pada perdagangan hari ini. Saham BBNI turun 5,09% kemarin dan lanjut melemah 1,95% pada hari ini. Sementara itu, saham TLKM yang terkoreksi 1,08% kemarin, hari ini mampu memangkas koreksi dan naik tipis 0,73%.Selain saham-saham perbankan, saham-saham emiten BUMN lainnya juga ramai-ramai mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Beberapa di antaranya adalah Krakatau Steel (KRAS) -7,58%, Wijaya Karya (Persero) (WIKA) -8,57%, PP (Persero) (PTPP) -1,92%, dan KimiaFarma (KAEF) -2,36%.Penundaan Peluncuran Danantara: Menunggu Kepulangan Presiden Prabowo
Kepala Danantara Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa peluncuran dana investasi tersebut tidak jadi diluncurkan hari ini, namun belum memastikan kapan akan diluncurkan. Muliaman mengatakan bahwa peluncuran Danantara kemungkinan akan menunggu kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari kunjungan luar negeri.Diketahui, Prabowo akan melakukan kunjungan kerja ke China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris. Belum ada keterangan resmi terkait tanggal keberangkatan Prabowo, namun dari informasi yang dihimpun, kemungkinan lawatan itu akan berlangsung dari 8 November hingga 24 November.Muliaman juga mengatakan bahwa dasar hukum berdirinya Danantara akan melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden. Sementara itu, revisi undang-undang BUMN masih dikaji oleh pihaknya.Dampak Penundaan Peluncuran Danantara
Penundaan peluncuran Danantara telah menimbulkan gejolak di pasar modal, dengan saham-saham emiten BUMN, terutama di sektor perbankan, mengalami koreksi yang cukup dalam. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal sangat sensitif terhadap rencana-rencana strategis yang melibatkan BUMN.Meskipun penundaan ini hanya bersifat sementara, namun hal ini dapat berdampak pada sentimen investor terhadap saham-saham BUMN. Investor mungkin akan bersikap wait-and-see, menunggu kepastian terkait peluncuran Danantara dan dampaknya terhadap kinerja BUMN.Selain itu, penundaan ini juga dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kesiapan pemerintah dalam menjalankan rencana strategis ini. Pemerintah harus memastikan bahwa Danantara dapat diluncurkan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi kinerja BUMN di masa depan.