Pasar
Rupiah Tertekan, Pilpres AS Jadi Faktor Kunci dalam Pergerakan Nilai Tukar
2024-11-07
Nilai tukar Rupiah masih berada dalam tren pelemahan, dipengaruhi oleh berbagai sentimen eksternal yang kuat. Mulai dari ketegangan di Timur Tengah, kondisi ekonomi China, hingga dinamika Pilpres AS dan kebijakan suku bunga The Fed. Bagaimana prospek pergerakan Rupiah ke depan? Simak analisis mendalam berikut.

Rupiah Tertekan, Pilpres AS Jadi Faktor Kunci

Ketidakpastian Global Membayangi Rupiah

Pergerakan nilai tukar Rupiah tidak bisa dilepaskan dari dampak ketidakpastian global yang masih menyelimuti pasar keuangan. Salah satu sentimen yang paling berpengaruh adalah dinamika Pilpres AS yang tengah berlangsung. Hal ini mendorong investor untuk bersikap wait and see, sehingga menekan pergerakan Rupiah.Menurut Itang Rusdinar, Division Head Treasury Business BRI, hingga akhir 2024 pergerakan Rupiah akan sangat bergantung pada rilis data ekonomi. Hal ini akan membuat pergerakan Rupiah lebih terkonsolidasi. Namun, pada 2025 nanti, arah kebijakan Presiden terpilih AS diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar keuangan, termasuk nilai tukar Rupiah.

Kebijakan The Fed Masih Jadi Kunci

Selain Pilpres AS, kebijakan moneter The Fed juga masih menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan Rupiah. Kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung agresif selama ini telah memberikan tekanan besar terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah.Namun, Itang Rusdinar meyakini bahwa adanya pemangkasan suku bunga The Fed di masa mendatang dapat memberikan efek positif bagi Rupiah. Hal ini diharapkan dapat membantu memperkuat posisi Rupiah di tengah gejolak pasar keuangan global.

Perang Timur Tengah dan Ekonomi China Juga Berpengaruh

Selain dua faktor utama di atas, ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta kondisi ekonomi China juga turut mempengaruhi pergerakan Rupiah. Konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan gejolak di pasar minyak dunia, yang pada akhirnya berdampak pada stabilitas nilai tukar Rupiah.Di sisi lain, perlambatan ekonomi China juga menjadi perhatian, mengingat China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Kondisi ekonomi China yang kurang kondusif dapat memicu pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS.

Prospek Rupiah Hingga 2025

Berdasarkan analisis Itang Rusdinar, pergerakan Rupiah hingga akhir 2024 diperkirakan akan lebih terkonsolidasi, seiring dengan rilis data ekonomi yang akan menjadi acuan bagi investor. Namun, pada 2025 nanti, arah kebijakan Presiden AS terpilih diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar keuangan, termasuk nilai tukar Rupiah.Selain itu, kebijakan moneter The Fed juga masih menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi pergerakan Rupiah. Pemangkasan suku bunga The Fed diharapkan dapat memberikan efek positif bagi Rupiah, meskipun masih terdapat risiko-risiko lain yang perlu diwaspadai.Secara keseluruhan, prospek pergerakan Rupiah ke depan masih dibayangi oleh berbagai ketidakpastian global, terutama terkait Pilpres AS dan kebijakan The Fed. Namun, dengan pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi, pelaku pasar dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi dinamika nilai tukar Rupiah yang masih akan berlangsung.
more stories
See more