Pasar
Pasar Saham Indonesia Tertekan, Investor Menanti Rilis Kinerja Kuartal III-2024
2024-10-30
Pasar saham Indonesia kembali mengalami tekanan pada perdagangan sesi I Rabu (30/10/2024), di tengah sentimen global yang belum membaik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot 0,82% ke posisi 7.544,28, terkoreksi ke level psikologis 7.500. Hal ini terjadi saat investor masih menanti rilis kinerja keuangan emiten besar pada kuartal III-2024.
Sentimen Global Menjadi Beban Utama Pergerakan IHSG
Perlambatan Ekonomi AS Menjadi Perhatian Utama
Dari Amerika Serikat (AS), terdapat kabar buruk di mana lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada September lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja. Namun, di sisi lain, data Agustus direvisi turun menjadi 7,861 juta dari laporan sebelumnya yang menyebut 8,040 juta. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan jumlah lowongan pekerjaan akan mencapai 8,00 juta. Terdapat 1,09 pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, hampir tidak berubah dari 1,10 di Agustus.Meskipun demikian, Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa kemarin disertai oleh survei dari Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya sinyal positif dari sisi konsumen di AS.Pasar Domestik Masih Menunggu Rilis Kinerja Keuangan Emiten Besar
Di sisi lain, pasar di dalam negeri masih wait and see menanti rilis kinerja keuangan emiten besar pada kuartal III-2024. Terbaru, emiten perbankan Himbara raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah merilis kinerja keuangannya pada kuartal III-2024.BBRI mencatatkan perolehan pendapatan bunga sebesar Rp 148,79 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2024. Meskipun tumbuh signifikan, tetapi beban bunga menekan top line BRI sehingga pertumbuhan bunga bersih tercatat 4,5% yoy menjadi Rp 105,76 triliun. Adapun beban bunga BRI tumbuh hingga 40,2% yoy menjadi Rp 43,04 triliun. Alhasil laba BRI tercatat sebesar Rp45,36 triliun, tumbuh 2,59% yoy.Selain BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga direncanakan akan merilis kinerja keuangan kuartal III-2024 jelang penutupan perdagangan hari ini. Investor di pasar domestik masih menunggu rilis kinerja keuangan emiten-emiten besar lainnya untuk menentukan arah pergerakan IHSG ke depan.Sektor Konsumer Primer Menjadi Penekan Utama IHSG
Tercatat seluruh sektor bergerak di zona merah pada hari ini, dengan sektor konsumer primer menjadi yang paling besar koreksinya dan paling membebani IHSG yakni mencapai 1,1%. Selain itu, dua emiten bank raksasa yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) serta emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga menjadi penekan IHSG masing-masing 15,6, 13,1, dan 4,6 indeks poin.Hal ini menunjukkan bahwa sentimen global yang belum membaik serta masih menunggu rilis kinerja keuangan emiten besar menjadi faktor utama yang menekan pergerakan IHSG pada perdagangan sesi I hari ini. Investor masih bersikap wait and see dalam menentukan langkah selanjutnya di pasar saham.