Pasar
Bank Mandiri Menjadi Pelopor Pemulihan Ekonomi Indonesia
2024-10-30
Bank Mandiri, salah satu bank terkemuka di Indonesia, telah mencatatkan perkembangan yang menggembirakan dalam kinerja keuangannya. Laporan keuangan terbaru menunjukkan adanya perbaikan signifikan pada kualitas aset bank, yang tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) serta peningkatan pertumbuhan kredit yang melebihi rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri semakin memperkuat perannya sebagai agen perubahan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Mandiri Menjadi Pelopor Pemulihan Ekonomi Indonesia
Perbaikan Kualitas Aset Bank Mandiri
Bank Mandiri telah berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 0,97% pada September 2024, yang merupakan level terendah dalam sejarah bank. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,29% pada periode yang sama. Perbaikan kualitas aset ini juga tercermin dari penurunan rasio kredit dalam risiko (LAR) menjadi 7,32% serta penurunan kredit restrukturisasi dari Rp83,3 triliun menjadi Rp73,2 triliun.Perbaikan kualitas aset Bank Mandiri sejalan dengan ekspansi kredit yang dilakukan oleh bank. Sejak kuartal I-2024 hingga kuartal III-2024, kredit Bank Mandiri tumbuh secara berurutan sebesar 20,1% yoy, 21,5% yoy, dan 22,1% yoy. Angka ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya mencapai 12,6% yoy, 12,6% yoy, dan 10,9% yoy pada periode yang sama.Pertumbuhan Kredit Merata di Seluruh Wilayah Indonesia
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang melebihi rata-rata industri terjadi secara merata di berbagai wilayah di Indonesia. Pada September 2024, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit di Sumatra sebesar 15,1% yoy, sementara industri hanya 10% yoy. Di Jakarta dan Banten, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 24,2% yoy, jauh di atas industri yang hanya 13,6% yoy. Begitu pula di Jawa dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kredit Bank Mandiri tumbuh 10,9% yoy, sedangkan industri hanya 7,13% yoy.Pertumbuhan kredit yang kuat ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri berhasil memperluas jangkauan pembiayaannya ke berbagai sektor dan wilayah, sehingga dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.Kontribusi Bank Mandiri pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kontribusi Bank Mandiri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga terlihat dari penyaluran kredit berdasarkan sektor. Kredit di sektor pertambangan tumbuh 41,8% yoy, jauh di atas rata-rata industri yang hanya 25,8% yoy. Begitu pula dengan sektor perindustrian, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan 15,9% yoy, sementara industri hanya 8,15% yoy.Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil mendorong pertumbuhan kredit di segmen konsumer, khususnya kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 16,2% yoy, lebih tinggi dibandingkan industri yang hanya 11,5% yoy.Menariknya, Bank Mandiri juga mampu mendorong pertumbuhan kredit di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang cenderung lesu. Sementara kredit UMKM secara industri hanya tumbuh 4,42% yoy, ekspansi kredit UMKM Bank Mandiri justru melesat 13,4% yoy.Kinerja Keuangan Bank Mandiri yang Solid
Kinerja keuangan Bank Mandiri juga menunjukkan hasil yang positif. Pada kuartal III-2024, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp42 triliun, tumbuh 7,56% yoy. Meskipun menghadapi tekanan pada beban bunga akibat kompetisi dana pihak ketiga, Bank Mandiri berhasil meningkatkan pendapatan non-bunga sebesar 10,9% yoy menjadi Rp32,09 triliun.Selain itu, pendapatan bunga bank juga naik 12,9% yoy menjadi Rp110,64 triliun, meskipun beban bunga naik 37,8% yoy menjadi Rp36,03 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Mandiri tumbuh 3,81% yoy menjadi Rp74,6 triliun.Kinerja keuangan yang solid ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri mampu mengelola bisnisnya dengan baik di tengah kondisi persaingan yang semakin ketat di industri perbankan. Hal ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.